TANGERANGNEWS.com-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) bereaksi keras terhadap persoalan tunjangan kinerja (tukin) dosen mereka yang belum dibayar oleh pihak kampus.
Presiden UMT Muhammad Asrul mengatakan ia bersama fakultas diketahui tengah melakukan konsolidasi terkait persoalan ini. Namun, hingga kini solusi konkret belum terlihat.
Para mahasiswa pun menuntut transparansi dan langkah tegas dari pihak rektorat.
"Kami akan melakukan audiensi bersama pihak rektorat. Dalam audiensi itu, kami akan membawa fakta integritas untuk memastikan komitmen dari rektorat, dalam menyelesaikan semua hak dosen dalam waktu 7x24 jam, pasca berita acara dibacakan," tegasnya, Jumat 27 Desember 2024.
Menurutnya, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, mahasiswa berencana melakukan aksi mogok kuliah hingga mogok kerja.
"Ini bukan sekadar masalah gaji, ini soal keadilan dan hak dasar yang telah diabaikan selama lebih dari satu tahun," tambahnya.
Meski mahasiswa mengakui adanya itikad baik dari pihak kampus untuk bertemu dan berdialog, mereka tetap menuntut solusi nyata.
"Kami juga ingin ada pengusutan tuntas, termasuk dugaan penyelewengan anggaran. Jika benar ada yang bermain, kejaksaan harus turun tangan," ujarnya lantang.