TANGERANGNEWS.com-Tingkat inflasi Kota Tangerang masih berada di bawah rata-rata nasional, meski pun harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin memaparkan capaian inflasi Kota Tangerang berada di angka 1,7 persen, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 7,8 persen.
Hal itu dikatakan usai kunjungan kerja Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Tanah Tinggi, Jumat 3 Januari 2025.
"Kita hari ini menjadi tempat kunjungan Pak Menteri Dalam Negeri untuk melakukan pengecekan lapangan terkait inflasi. Alhamdulillah, tadi pemantauan antara data yang dirilis dan kondisi di pasar, menunjukkan inflasi Kota Tangerang lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional," ungkapnya.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari inovasi yang dilakukan oleh pemerintah kota bersama perangkat daerah.
Ia menyebut adanya dua pasar induk dan sejumlah pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, telah menjadi penopang utama kestabilan harga dan ketersediaan barang.
"Didukung dengan adanya dua pasar induk di Kota Tangerang dan sejumlah pasar tradisional, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta, ini menjamin stok barang-barang tetap tersedia. Dengan begitu, harga kebutuhan pokok bisa terjaga stabil," jelasnya.
Dalam kunjungannya, Mendagri memberikan apresiasi atas inovasi dan upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Kota Tangerang.
Nurdin menyebut Mendagri bahkan menyarankan praktik tersebut dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.
"Beliau (Mendagri) juga menyampaikan akan datang kembali untuk mendorong agar apa yang kita lakukan bisa menjadi model bagi daerah-daerah lain," imbuhnya.
Sedangkan dalam peninjauannya, Mendagri Tito Karnavian mencatat ada beberapa komoditas mengalami kenaikan seperti telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah keriting, bawang merah, dan minyak goreng.
Namun, ada beberapa kebutuhan pokok seperti beras dan daging sapi tetap stabil.
“Saya cek langsung di pasar. Harga cabai rawit yang sempat turun beberapa waktu lalu, kini mulai naik lagi. Minyak goreng stabil, dan stoknya cukup. Bawang merah juga sempat turun stoknya melimpah, tapi sekarang mulai kembali ke harga normal,” paparnya.
Ia juga menyoroti tren harga yang naik kembali seiring pulangnya masyarakat dari liburan Nataru.
“Asumsinya, saat libur panjang, permintaan menurun. Begitu masyarakat kembali dari liburan, permintaan meningkat lagi sehingga harga kembali normal,” tambah Tito.