Connect With Us

Bocah Warga Cibodas, Dipasung Sejak Balita

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 14 September 2011 | 17:04

Riyansah . (tangerangnews / raz)

TANGERANG–Riyansyah,11, terbujur lemas dengan kondisi tangan dan kaki terikat di atas dipannya. Sejak balita, anak kedua dari putra pasangan Husni Hasbullah ,43, dan Roudhotul ,40, itu memang terpaksa diperlakukan demikian oleh kedua orang tuanya lantaran tak ingin anaknya menyakiti dirinya sendiri.
 
Saat ditemui di Jalan Mastam, RT.07/RW.03, Nomor 62, Kampung Cibodas Kecil, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Riyansyah didapati sedang dalam kondisi memprihatinkan dimana kedua tangan yang terikat pada tubuhnya. Sedangkan kedua kakinya, diikat dengan tali panjang di sisi kana dan kiri.
 
“Kondisi Riyansyah sudah diperlakukan seperti itu sejak usianya dua tahun. Kami juga sedih. Tapi mau bagaimana lagi, kalau kami lepas saja sedikit, dia pasti membenturkan kepalanya ke tembok, atau memukuli tubuhnya, atau sesekali dia menarik telinganya atu kemaluannya sampai terluka. Jadi, terpaksa kami mengikatnya,” jelas Roudhatul, ibunda Riyansyah sedih.
 

 
Menurut keterangan Roudhotul, Riyansyah dilahirkan dalam kondisi normal pada 30 September 2000 silam. Sampai saat usia Riyansyah menginjak 9 bulan, barulah dirinya menemukan ada yang aneh pada anak nomor duanya tersebut.
 
“Saat mulai belajar tengkurep, Riyan (sapaan akrab Riyansyah) sering sekali membenturkan kepalanya ke lantai. Saat itu kami belum curiga, karena menganggapnya hanya hal biasa,” tuturnya.
 
Belakangan, menginjak 1 tahun delapan bulan, barulah kebiasaan menyakiti diri sendiri kian nampak dari Riyan. Bahkan, bukan hanya membenturkan kepalanya ke lantai dan tembok, sering kali ia mendapati Riyan membenturkan kepalanya ke benda-benda keras. Dan akhirnya, ia pun memutuskan untuk mengikat tangan dan kaki Riyan agar tidak melukai dirinya lebih jauh.
 
“Saat itu kami mulai khawatir. Kami pun membawanya ke RSUD Tangerang untuk diobati. Sampai akhirnya kami diberitahukan Riyan menderita autis dengan sindrom menyakiti diri sendiri. Itu setelah kami menjalani proses pengobatan puluhan kali ke RSUD,” paparnya sambil menitikan air mata.
 
Pemerintah Harusnya Bisa Bantu
 
 
Psikolog Anak dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zahratun Nihayat menegarai, derita yang dialamai Riyansyah merupakan salah satu dari efek lesch-nyhan sindrom (LNS). Dimana, penderitan ini akan bereaksi untuk menyakiti diri sendiri, termasuk menggigit dan memukul-mukul kepala, adalah yang paling umum dan merupakan perilaku khas mereka yang menderita LNS.
“Penyakit ini harus ditangani serius. Kalau bisa, pemerintah bisa membantu rujukan yang tepat kepada si anak,” tuturnya.(BEH)

 

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

HIBURAN
Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Kamis, 21 November 2024 | 10:27

Musik sudah menjadi teman setia dalam berbagai momen kehidupan, dari perjalanan hingga bersantai di rumah.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill