Connect With Us

Pasca Pemerkosaan, Istana Nelayan Tangerang Tetap Ramai

| Minggu, 25 September 2011 | 13:59

Tetap ramai pasca peristiwa pemerkosaan di Istana Nelayan. (tangerangnews / dira)

TANGERANG - Seorang pemandu karaoke berinisial W diperkosa, Minggu (18/9) oleh 3 pria. Meski kejadian sudah 6 hari yang lalu, namun pengunjung Istana Nelayan masih ramai.

Pantauan dilokasi, Sabtu (24/9/2011), jelang malam pengunjung cukup ramai mendatangi Hotel dan Karaoke Istana Nelayan di Jalan Jati Uwung, Kota Tangerang. Bahkan semua room sudah penuh dibooking.

"17 room seluruhnya full," ujar manajer pemandu karaoke Istana Nelayan, Mona saat berbincang dengan wartawan.

Meski seluruh ruangan sudah full namun masih banyak pengunjung yang rela mengantre. Mona menjelaskan seluruh ruangan telah dipesan termasuk ruangan Queen yang menjadi lokasi pemerkosaan.

"Queen sudah ada yang pesan juga," imbuhnya.
 
Tampak pantauan TangerangNews.com, malam itu persis di depan room Queen, ruang hole disulap karena ada yang menyewa untuk pesta ulang tahun. Ketika ditanya salah seorang juru kamera foto pada pesta ulang tahun seorang wanita bernama Ruby tersebut, sang juru foto mengaku tidak tahu kalau ada peristiwa pemerkosaan pada pekan lalu. “Saya baru tahu, pantas tak dibolehkan untuk digunakan,” katanya.

Rita manajer pemandu karaoke lainnya menerangkan, kalau ruang hole yang biasa untuk disko tersebut sudah dibooking oleh tamu. “Sekitar Rp15 jutaan untuk booking hole,” katanya.  

Sebelumnya pemerkosaan terjadi pada Minggu (18/9), pukul 01.20 WIB. Awalnya W dibooking oleh 3 pria yakni F, K, dan S untuk menjadi pemandu di dalam room karaoke. Tak cuma W, ketiga pria ini juga memesan 2 teman W.

W diperkosa di sebuah toilet di dalam room karaoke. Ketika itu W masuk ke toilet ingin buang air kecil. Rupanya tiga orang pelaku ikut masuk ke ruang toilet tersebut. Saat kejadian, dua teman W tak mengetahuinya. (DRA)

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

PROPERTI
48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

Minggu, 17 November 2024 | 21:50

Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill