TANGERANG – Puluhan sopir angkot C.01 jursan Ciledug-Kabayoran Lama melakukan aksi demonstrasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Jumat (27/1). Dalam aksinya mereka sempat memblokir jalan untuk menyuarakan keberatan atas pemberitaan pemerkosaan seorang mahasiswi kebidanan di angkot tersebut, yang dinggap merusak citra dan pendapatan mereka.
“Berita itu tidak benar. Tidak ada mahasiswi yang diperkosa di angkot C01. Ini merugikan kami. Kami minta pemulihan citra kami sebagai sopir yang sudah dirugikan atas pemberitaan tersebut,” sangkal Ridwan, Koordinator Angkot C.01 di sela aksi tersebut.
Menurut Ridwan, pasca pemberitaan pemerkosaan mahasiswi kebidanan di angkot yang mereka operasikan, rekan-rekannya mengalami penurunan penghasilan, bahkan cenderung anjlok. Semua sopir dari angkot C.01 yang berjumlah 630 unit, tidak mampu mencapai setoran sebesar Rp130.000-Rp150.000/hari. “Parah mas, jangankan untuk dibawa pulang, terkadang kami tidak bisa bayar setoran. Karena masyarakat takut naik angkot C01,” ucap Ridwan.
Bahkan kata Yanto, sopir C.01 lainnya, banyak penumpang perempuan yang tidak mau naik, begitu melihat angkot itu kosong atau terdapat penumpang laki-laki. “Banyak yang tanya, apakah angkot ini yang dipakai pemerkosa. Begitu saya kasih tahu bahwa tidak ada pemerkosaan dalam angkot, baru mereka mengerti,” ucapnya.
Yanto mengaku dalam tiga hari terakhir tidak bisa membayar setoran. Padahal tadinya dalam sehari bisa mengantongi Rp70.000-Rp80.000, setelah dipotong setoran. "Kemarin bisa bawa pulang uang hanya Rp 8.000," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sopir angkot ini mulai melakukan aksinya dengan menyusuri jalan HOS Cokroaminoto dan berkumpul di pintu gerbang perumahan Puri Beta, Larangan Utara, Kecamatan Larangan dengan pengamanan ketat polisi, karena aksi mereka sempat membuat kemacetan panjang mulai dari gang H. Caplin sampai pertigaan H. Mencong.
Setelah beberapa saat berdemo, mereka melakukan konvoi ke Kebayoran Lama, lalu balik ke Ciledug. Selama konvoi, mereka melakukan himbauan kepada warga agar kembali mempercayakan diri untuk naik angkot mereka. “Citra angkot C01 ini harus dipulihkan, kami jamin bahwa tidak pernah ada pemerkosaan yang dilakuakan di dalam angkot kami. Kalau tidak ada pemulihan, kami semua bisa jadi pengangguran,” keluh Satari. (sns)