Connect With Us

BPK Lapor ke Polres Ada Kerugian Negara

| Senin, 29 Juni 2009 | 17:02

TANGGUL SUNGAI CISADANE AMBROL TANGERANGNEWS-Polres Metro Kota Tangerang mengaku telah mendapat laporan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan, ada kerugian negara dalam kasus ambrolnya tanggul sungai Cisadane yang dibangun dengan anggaran senilai Rp4,5 miliar. Dengan begitu, kasus yang sebelumnya telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka itu, kini diproses kembali setelah sebelumnya mengendap karena menunggu laporan dari BPK. “Sudah ada laporan dari BPK yang menyatakan ada kerugian negara. Namun, karena kita saat itu meminta laporan berdasarkan tulisan, ya kini kita meminta kepada BPK menjawabnya tidak secara lisan, tetapi tulisan,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang Kompol Buhdi Herdi Susianto, kepada tangerangnews.com hari ini. Saat ditanya berapa nilai kerugian negara akibat pembangunan tanggul yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasinya. Budhi mengaku, soal angka dirinya tidak mau mengungkapkan terlebih dahulu. “Sebenarnya sudah BPK juga sudah menyatakan angkanya, tetapi karena secara lisan kita belum mau mengungkap itu terlebih dahulu, nanti soal itu setelah BPK mengeluarkan catatannya,” jelasnya. Dalam kasus ini, kata Budhi, pihaknya sebelumnya telah menetapkan tiga orang tersangka. Diantaranya, dua orang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang yakni Dedy Sukanda dan Rizky. Sedangkan seorang lainnya adalah Direktur PT Dirut di PT Inveron Kasi Tama (PT IKT) yang bernama Ade Jumhana, perusahaan yang menjadi pemenang tender itu yang kemudian mensubkannya ke PT Sama-Sama. Budhi mengatakan, selain dugaan kasus korupsi pada kasus ini diduga ada pelanggaran Keppres No.80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa.Dintaranya soal fiktifnya perencanaan (konsultan) dan soal mensubkan proyek itu. “Seharusnya, pemenang tender tidak mensubkan seluruh pengerjaan proyek itu seluruhnya. Pemenang tender dalam Keppres 80 boleh mensubkan hanya bagian tertentu saja, tidak pekerjaan utamanya,” ungkap Budhi. Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Kota Tangerang Ivan Yudhianto mengatakan, pihaknya akan membantu mencarikan kuasa hukum kepada kedua tersangka yang masih aktif sebagai pegawai di Kota Tangerang itu. Namun, pihaknya tidak akan membiayai kontrak keduanya untuk kuasa hukum. “Sebab, kasus ini kan kasus pidana, sesuai dengan Permendagri No.13/2005 tentang pengelolaan kekayaan daerah yang dibantu soal hukum untuk pegawai negeri sipil hanyalah persoalan perdata dan tata usaha negara,” tandasnya. (dens)
KAB. TANGERANG
Ada 160 Penderita Hemofilia di Banten, RSUD Kabupaten Tangerang Sediakan Fasilitas Pengobatan

Ada 160 Penderita Hemofilia di Banten, RSUD Kabupaten Tangerang Sediakan Fasilitas Pengobatan

Minggu, 20 April 2025 | 16:10

Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Provinsi Banten mencatat saat ini terdapat 160 pengidap hemofilia baik Dewasa dan Anak yang ada di Banten.

WISATA
6 Cara Hindari Pungli di Tempat Wisata agar Liburan Tetap Nyaman

6 Cara Hindari Pungli di Tempat Wisata agar Liburan Tetap Nyaman

Sabtu, 19 April 2025 | 17:27

Tempat wisata seharusnya menjadi ruang aman untuk melepas penat dan menikmati liburan. Sayangnya, praktik pungutan liar (pungli) masih kerap ditemukan di sejumlah destinasi wisata, terutama di wilayah Tangerang dan sekitarnya

NASIONAL
Hari Kartini 21 April, Tarif Transjakarta Rp1 Khusus Penumpang Perempuan Mulai Berlaku

Hari Kartini 21 April, Tarif Transjakarta Rp1 Khusus Penumpang Perempuan Mulai Berlaku

Senin, 21 April 2025 | 08:10

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kebijakan tarif khusus Transjakarta sebesar Rp1 bagi penumpang perempuan dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April 2025. Kebijakan ini berlaku selama satu hari penuh

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill