Connect With Us

Penculik Anak Nassar KDI Didakwa 20 Tahun

| Senin, 13 Mei 2013 | 18:19

Sidang penculikan anak Nassar KDI. Terdakwa didakwa 20 tahun atas peristiwa penculikan tersebut. (tangerangnews / Joy)

TANGERANG-Pengadilan Negeri  (PN) Tangerang menggelar sidang  kasus penculikan  terhadap Siti Nurjanah alias Nana anak dari pasangan Nassar KDI dan Musdalifah, dengan terdakwa Fadlun Bin Haryanto, Senin (13/05). 

Nana rupanya yang  sudah lama diincar itu,   diketahui diculik pada 17 Januari 2013 lalu di sekolahnya yakni SDN 6 Kota Tangerang,  sesaat setelah Nana pulang sekolah.  Fadlun melakukannya dengan terencana bersama-sama dengan rekannya bernama Asep Suhendar yang kini masih buron.

 Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dian Hardiman mendakwanya dengan pasal berlapis, yakni  Pasal 328 KUHP Pasal 55 tentang melakukan penculikan lebih dari satu orang, Pasal 330 KUHP dan Pasal 80 tentang perlindungan anak dengan ancaman seluruh pasal mencapai 20 tahun penjara.

 “Terdakwa terencana melakukan perbuatannya bersama rekannya  Asep  Suhendar yang masih dikejar petugas kepolisian,” ujar Jaksa di hadapan ketua majelis hakim Gerchard Pasaribu.
Fransiska Indra Sari SH kuasa hukum Fadlun mengatakan, pihaknnya akan mempersiapkan pembelaan atas dakwaan jaksa yang mengancam kliennya terpenjara 20 tahun tersebut. “Tentu kita akan susun pembelaan,” ujarnya.
              
Sedangkan Fadlun menceritakan aksi penculikan itu dihadapan majelis hakim. Dia menerangkan, sudah lama mengincar korban baik di sekolah maupun di kediamaannya.

"Saya punya ide melakukan penculikan ketika saya menonton acara televisi. Saya lihat waktu acara pernikahan Nazar-Musdalifah menghabiskan Rp 4 Miliar. Dan saya pun tergiur dengan adanya pesta yang sangat mewah dan megah di acara pernikahan pasangan itu,"ujar Fadlun.  
 
Pada saat itu juga, dirinya memulai  aksi dengan mengikuti kegiatan Nana. Fadlun pun mengajak  Asep Suhendar dengan mengunakan kendaraan sepeda motor Yamaha Mio. Lalu kedua pelaku membawanya, namun Nana ketika dijlan berteriak.

“Saya mengancam dia. Saya bilang kalau saya membawa senjata,"ujar Fadlun.
Pelaku membawanya ke kawasan Parung Bogor, tepatnya ke rumah Asep Suhendar. Setelah sampai di lokasi, terdakwa  membawa Nana ke dalam kamar untuk istirahat dan makan.  

“Saya lalu menanyakan nomor telepon orang tuanya . Tetapi dia (Nana) bilang tidak tahu,” ujarnya.
Keduanya kemudian mencari tahu telepon keluarga, dan meminta uang tebusan Rp4 miliar hingga akhirnya terjadi penawaran Rp300 juta.

“Tetapi kami tak mau, saya dan teman meminta Rp500 juta. Tak lama saya pun tertangkap,” ujarnya. Sidang akan kembali digelar pada 20 Mei 2013 mendatang dengan agenda pembacaan pembelaan oleh terdakwa. (JOY)

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

TOKOH
Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Profil Marselino Ferdinan Si Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Rabu, 20 November 2024 | 10:35

Sosok pemain muda Marselino Ferdinan menjadi sorotan setelah mencetak dua gol kemenangan bagi Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi pada 19 November 2024, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill