Connect With Us

Gila, Habiskan Rp4,2 Miliar hanya untuk Menjadi Barbie

EYD | Kamis, 22 Oktober 2015 | 10:01

Pasangan asal Prancis ini mengklaim diri mereka adalah berbie. (istimewa / tangerangnews)

TANGERANG – Barbie dan Ken seringkali dianggap sebagai simbol kecantikan dan ketampanan. Hal itu tak jarang membuat beberapa orang terobsesi ingin mengubah penampilan mereka seperti boneka tersebut.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pasangan asal Perancis, Anastasia Reskoss dan Quentin Dehar. Mereka berdua mempunyai keinginan yang sama, yaitu hidup sebagai manusia Barbie.

Demi mewujudkan keinginan itu, pasangan ini menghabiskan dana hingga 200.000 pounds atau sekitar Rp4,2 miliar. Lucunya, hampir sebagian besar biaya tersebut masih ditanggung oleh orangtuanya.

Anastasia mengungkap jika tumbuh sejak kecil dengan boneka Barbie yang diberikan orang tuanya. Dia bahkan mengoleksi boneka tersebut hingga terkumpul 100 buah. Orangtuanya bahkan bersedia membiayai operasi hidung Anastasia pada usia 17 tahun. Pada operasi pertama itu mereka menghabiskan Rp68 juta.

Satu tahun kemudian, Anastasia kembali menjalani operasi pembesaran payudara untuk mengubah ukurannya dari 32C menjadi 32E. Pada operasi itu, dia menghabiskan dana sekitar Rp 100 juta.

Sementara Quentin menghabiskan dana sekitar Rp63 juta untuk menjalani operasi hidung pertamanya. Bahkan, hingga berusia 19 tahun, dia menjalani sejumlah suntikan botok yang menghabiskan uang sekitar Rp190 juta.

Setelah menjalani banyak sekali perubahan, rupanya belum membuat pasangan ini merasa puas. Ke depannya keduanya masih berencana menjalani sejumlah prosedur untuk mengubah telinga, mata, dan lain sebagainya.

Anastasia Reskoss dan Quentin Dehar mengakui jika mereka sudah sepakat untuk hidup bersama. "Kami menghabiskan hidup kami bersama -sama untuk mengubah diri ke dalam boneka yang kami cintai," ujar Anastasia.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

TEKNO
Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Jumat, 22 November 2024 | 15:51

Teknologi geospasial canggih ArcGIS, buatan Esri Indonesia telah diimplementasikan di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia, untuk mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil keputusan berbasis data.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill