TANGERANG - Perdana Menteri (PM) Rumania Victor Ponta mundur dari jabatannya, Rabu (4/11), hanya berselang beberapa jam setelah massa berunjuk rasa menuntut pelengseran kabinet pemerintahan.
Seperti dilansir Reuters, massa menggelar aksi protes lantaran total korban dalam kebakaran di kelab malam Bucharest, Rumania, mencapai 32 jiwa. Hal ini dianggap merupakan puncak dari korupsi pemerintah dan buruknya pengawasan keselamatan.
Sebelumnya, Ponta memang sudah diadili atas tuduhan korupsi. Dia menjadi Perdana Menteri pertama Rumania yang dibawa ke meja hijau karena kasus korupsi. Ponta juga sudah mendapat tekanan untuk mundur dari Presiden Klaus Iohannis, orang yang mengalahkannya dalam pemilu presiden pada November lalu.
Namun, Ponta berkali-kali menolak mundur dan bertekad untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga 2016, ketika Rumania dijadwalkan menggelar pemilu parlemen selanjutnya. “Saya dapat bertahan dalam perang politik, tapi saya tak dapat melawan rakyat,” kata Ponta ketika mengumumkan pengunduran dirinya.
Lengsernya Ponta dapat menyebabkan perubahan besar dalam politik Rumania, di mana koalisi tiga partai membentuk mayoritas di parlemen. Presiden Klaus Iohannis selaku mantan pemimpin oposisi mengatakan bahwa dia ingin membuat partai Liberal kembali memegang kuasa.
“Victor Ponta melepas mandatnya. Seseorang harus bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Ini adalah masalah serius dan kami berjanji akan memberikan resolusi cepat terhadap situasi ini,” ujar Iohannis.
Kisruh politik ini juga mengguncang perekonomian Romania yang akhirnya mengalami penurunan 0,3 persen.