Connect With Us

Di Jepang Ada Hotel Khusus Mayat Dengan Tarif 1,1 Juta

FER | Jumat, 29 April 2016 | 21:00

Hotel Khusus Mayat Dijepang (yangseru/google / TangerangNews)

 

TANGERANG - Siapa sangka di sebuah perumahan yang tenang di Kota Kawasaki, Jepang, tersimpan sebuah bangunan megah mirip hotel yang isinya mayat. Sebuah bangunan workshop dipugar dengan eksterior berwarna perak dan hitam. Sedikit menyeramkan, namun juga terlihat megah.

 

Warga sekitar menyebutnya hotel mayat. Tempat ini rupanya sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu, tujuannya memfasilitasi penyimpanan jenazah sebelum dikremasi. Bisnis ini muncul karena jumlah jenazah dan ketersediaan tempat pembakaran mayat (krematorium) timpang. Warga Kawasaki harus antre memperabukan keluarganya.

 

"Pusat kremasi perlu dibangun, namun sayangnya tidak ada ruang untuk melakukannya, sehingga kita menyamarkan sebuah bangunan di pemukiman warga sebagai tempat penyimpanan mayat," kata Hisao Takegishi, pemilik hotel mayat yang sudah membuka usaha ini sejak 2014.

 

Ada 10 kamar yang biasanya disewakan untuk sekitar empat hari. Para keluarga yang ingin menyimpan jenazah keluarganya bisa merogoh kocek sebesar 9.000 Yen (setara Rp 1,1 juta), untuk periode empat hari, sebelum nanti dikirim ke krematorium.

 

Agar terlihat seperti hotel, maka rumah mayat ini hanya diberi alat pendingin ruangan saja, bukan pendingin mayat seperti di rumah sakit. Fungsinya juga hanya supaya ruangan tetap sejuk.

 

Warga yang tinggal di wilayah ini protes sebab mereka harus hidup berdampingan dengan tubuh tak bernyawa. Protes mereka dituangkan dengan ditulisnya plakat-plakat berisikan kemarahan mereka dengan adanya 'hotel' ini.

 

Salah satu warga yang merasa hidupnya tidak nyaman berdampingan dengan mayat adalah Yoko Masuzawa (50). Dia tinggal persis di belakang hotel mayat tersebut.

 

"Bangunan itu dibangun sangat dekat dengan rumah warga lain. Kira-kira kurang dari satu meter jaraknya dengan bangunan lain. Saya menuntut untuk menempatkan beberapa alat ventilasi udara bawah tanah, namun diabaikan," katanya.

 

Meski demikian, banyak warga Jepang lain yang berterima kasih pada Sousou, nama hotel tersebut, karena bersedia menyimpan keluarga mereka hingga proses kremasi terjadi.

 

"Saya merasa bisnis ini bagus, karena keluarga dan handai taulan lain bisa melihatnya untuk terakhir kali sebelum akhirnya dia dikremasi," kata Hirokazu Hosaka (69) saat ibunya terbaring di sebuah kamar di Hotel Sousou.

 

 

AYO! TANGERANG CERDAS
Minat Anak Muda Jadi Peneliti Meningkat, BRIN Buka Lowongan Tiap Tahun

Minat Anak Muda Jadi Peneliti Meningkat, BRIN Buka Lowongan Tiap Tahun

Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat peningkatan jumlah anak muda yang tertarik menekuni dunia riset dari tahun ke tahun.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

TANGSEL
KLH Turun Tangan Atasi Sampah Tangsel, Manfaatkan 54 TPS3R hingga Bentuk Satgas Pengawasan

KLH Turun Tangan Atasi Sampah Tangsel, Manfaatkan 54 TPS3R hingga Bentuk Satgas Pengawasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:36

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) turun tangan mengatasi krisis penumpukan sampah di Pasar Cimanggis, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

HIBURAN
5 Alasan Angka Perceraian di Indonesia Makin Tinggi, Sebagian Dipengaruhi Sosmed

5 Alasan Angka Perceraian di Indonesia Makin Tinggi, Sebagian Dipengaruhi Sosmed

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:20

Belakangan ini media sosial ramai diwarnai isu perceraian artis dan influencer. Alasannya beragam, mulai dari dugaan penipuan dan penggelapan uang, perselingkuhan, persoalan ekonomi, hingga konflik keluarga yang tak kunjung selesai.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill