Connect With Us

Netanyahu Digantikan Bennett Jadi PM Israel, Ini Komentar Palestina & Hamas 

Tim TangerangNews.com | Selasa, 15 Juni 2021 | 10:36

Ribuan orang berkumpul rayakan akhir kepemimpinan Netanyahu selama 12 tahun terakhir. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Naftali Bennett menang dengan suara tipis 60-59 dalam pemilihan di parlemen Israel (Knesset).  Sesuai perjanjian pemilu, ia akan menjalankan pemerintahan selama dua tahun ke depan dan memberikan jabatan tersebut kepada pemimpin koalisi pemerintahan baru Yair Lapid. Rakyat Israel pun  senang sampai berpesta atas jatuhnya takhta Benjamin Netanyahu selama 12 tahun, Minggu (13/6/2021).

Bennett merupakan sosok yang dikatakan menentang kemerdekaan Palestina. Ia sangat mendukung pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur.

Sementara itu,  Palestina dan Kelompok Hamas buka suara mengenai terpilihnya Naftali Bennett sebagai perdana menteri Israel. 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak banyak berkomentar, dilansair dari Associated Press.  "(Itu adalah) urusan internal Israel," kata Juru Bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh, dalam pernyataannya dikutip Senin 14 Juni 2021.

Rudeineh mengatakan, posisi Palestina tetap sama meskipun Israel berganti kepemimpinan. Palestina, tegasnya, menginginkan kepatuhan pada legitimasi internasional dan solusi dua negara dengan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Di bawah Bennett pemerintah Israel baru mencakup spektrum partai yang lebih luas. Mulai dari nasionalis garis keras hingga pendukung yang lebih dovish dari solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Sedangkan Hamas, mengatakan mereka siap "menghadapi" pemerintah baru Israel. 

"Setiap pemerintah Israel adalah entitas penjajah pemukim yang harus dilawan dengan segala bentuk perlawanan, yang terutama adalah perlawanan bersenjata," kata Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum.

Hamas dan Israel sempat berperang 11 hari bulan lalu. Musuh bebuyutan telah berperang total empat kali sejak Hamas, yang berusaha menghancurkan Israel, menguasai Gaza pada 2007 dari saingannya Otoritas Palestina.

Terlepas dari permusuhan mereka, kedua pihak telah melakukan pembicaraan tidak langsung yang bertujuan menopang gencatan senjata. Barhoum mengatakan perilaku pemerintah ini akan menentukan cara dan sifat Hamas di lapangan.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Bennett merupakan sosok kontradiktif. Ia adalah Yahudi religious. Namun di sisi lain menjadi miliuner karena mampu menghasilkan jutaan dolar melalui sektor hi-tech dan tinggal di pinggiran kota Tel Aviv.

Pria berusia 49 tahun ini juga merupakan mantan sekutu Netanyahu karena pernah diangkat sebagai menteri pertahanan. Ia juga pernah menjadi menteri pendidikan dan menteri ekonomi.

Di 2010 menjadi kepala Dewan Yesha yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat. Ia keras mengkritik Netanyahu setelah pemerintah setuju untuk memperlambat pembangunan pemukiman di bawah tekanan dari mantan Presiden AS Barack Obama. (RED/RAC)

HIBURAN
Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Kamis, 21 November 2024 | 10:27

Musik sudah menjadi teman setia dalam berbagai momen kehidupan, dari perjalanan hingga bersantai di rumah.

SPORT
Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Kamis, 21 November 2024 | 06:48

Persikota Tangerang kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor meyakinkan 2-0 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025, di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Rabu, 20 November 2024.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill