Connect With Us

Ada-ada Saja, Korea Utara Kirim Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 30 Mei 2024 | 17:11

Sejumlah balon mengangkut sampah diterbangkan oleh Korea Utara ke Korea Selatan. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Korea Utara kini menerapkan taktik baru terhadap Korea Selatan dengan mengirimkan kantong-kantong sampah berisi “kotoran” menggunakan balon besar yang melintasi perbatasan.

Militer Korea Selatan mendeteksi sejumlah besar balon dari Utara sejak Selasa, 28 Mei 2024, malam, dan pada Rabu, 29 Mei 2023, pagi sudah tercatat lebih dari 150 balon, menurut laporan Kepala Staf Gabungan (JCS).

Foto-foto dari JCS menunjukkan kantong-kantong plastik yang dibawa oleh balon besar, beberapa di antaranya rusak dan menumpahkan plastik, kertas, serta tanah di jalanan dan trotoar.

JCS menyatakan bahwa balon-balon tersebut berisi “kotoran dan sampah” dan sedang dianalisis oleh lembaga pemerintah, dengan militer bekerja sama dengan Komando PBB.

"Tindakan Korea Utara ini jelas melanggar hukum internasional dan mengancam keselamatan warga kami," tegas JCS dikutip dari CNN, Kamis, 30 Mei 2024.

"Korea Utara bertanggung jawab penuh atas insiden ini dan kami menuntut mereka segera menghentikan tindakan tidak manusiawi ini," tambah JCS.

Pemerintah daerah mengeluarkan peringatan kepada warga di provinsi Gyeonggi dan Gangwon utara mengenai objek yang tidak teridentifikasi, dan menyarankan mereka untuk tidak beraktivitas di luar ruangan.

JCS menambahkan, paket-paket tersebut bisa merusak area perumahan, bandara, dan jalan raya.

Di sisi lain, adik perempuan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara yang juga pejabat senior, menyebut tindakan ini sebagai “kebebasan berekspresi.”

Dalam pernyataan yang diterbitkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Rabu, 29 Mei 2024, Kim menjelaskan, bahwa Korea Utara menyebarkan kertas toilet dan bahan limbah lainnya dalam kantong-kantong yang diikat ke balon sepanjang perbatasan Korea dan daerah-daerah pusat.

Kim menegaskan, tindakan ini adalah respons terhadap Korea Selatan yang selama bertahun-tahun mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Utara ke Utara.

"Kami hanya melakukan apa yang mereka lakukan selama ini, tetapi mereka bereaksi seolah-olah kami menghujani mereka dengan api," ujar Kim.

Menurut media pemerintah Korea Utara KCNA, langkah ini untuk membalas para aktivis Korea Selatan yang sering mengirimkan bahan ke Utara, termasuk selebaran propaganda, makanan, obat-obatan, radio, dan USB berisi berita serta drama televisi Korea Selatan, yang semuanya dilarang di Korea Utara.

Para aktivis di Selatan, termasuk pembelot dari Korea Utara, telah lama mengirimkan bahan-bahan ini melalui balon, drone, dan botol yang mengapung di sungai lintas batas, meskipun Korea Selatan melarang tindakan tersebut pada tahun 2020.

"Menyebarkan selebaran menggunakan balon adalah provokasi berbahaya yang bisa digunakan untuk tujuan militer," kata Kim Kang Il, Wakil Menteri Pertahanan Nasional Korea Utara, seperti dilaporkan KCNA pada Minggu, 27 Mei 2024.

Ia menuduh Korea Selatan melakukan “perang psikologis” dengan menyebarkan “berbagai hal kotor” di dekat perbatasan, dan mengancam akan mengambil tindakan “balasan setimpal.”

Balon-balon yang membawa kantong-kantong sampah ini mengingatkan pada metode yang digunakan oleh aktivis Korea Selatan untuk mengirimkan bahan ke Utara. 

“l"Gundukan kertas bekas dan kotoran akan tersebar di daerah perbatasan dan di dalam Korea Selatan, sehingga mereka akan menyadari betapa banyak usaha yang dibutuhkan untuk membersihkannya," kata Kim 

Menurut KCNA, pihaknya akan segera mengambil tindakan jika kedaulatan, keamanan, dan kepentingannya dilanggar.

Larangan selebaran tahun 2020 juga membatasi siaran propaganda dengan pengeras suara, yang dulunya menjadi bagian dari perang psikologis Korea Selatan terhadap Utara hingga akhirnya dihentikan setelah pertemuan puncak antara kedua Korea pada tahun 2018.

Namun, meski ada larangan tersebut, para aktivis tetap berencana melanjutkan kegiatan mereka. Pembelot Park Sang-hak, yang telah mengirimkan bahan ke tanah airnya selama 15 tahun, berjanji untuk terus melakukannya demi memberi warga Korea Utara sekilas dunia luar.

Awal bulan ini, organisasi Park, Fighters for a Free North Korea, menyatakan telah mengirimkan 20 balon ke arah Korea Utara, berisi 300.000 selebaran yang mengutuk Kim Jong Un dan 2.000 USB berisi K-pop dan video musik.

"Untuk mengajak rakyat Korea Utara bangkit dan mengakhiri Kim Jong Un ... kelompok ini mengirimkan selebaran kepada rekan-rekan di Korea Utara," ujar organisasi tersebut.

Selama beberapa dekade, Korea Utara hampir sepenuhnya tertutup dari dunia luar, dengan kontrol ketat atas informasi yang masuk atau keluar. 

Produk asing seperti film dan buku dilarang, dengan hanya beberapa pengecualian yang diizinkan negara, mereka yang tertangkap dengan barang selundupan sering menghadapi hukuman berat, kata para pembelot.

Awal tahun ini, sebuah kelompok riset Korea Selatan merilis rekaman yang menunjukkan remaja Korea Utara dihukum kerja paksa karena menonton dan mendistribusikan drama Korea.

Meski kontrol sedikit longgar dalam beberapa dekade terakhir berkat hubungan dengan China, langkah-langkah untuk membuka diri memungkinkan beberapa elemen budaya Korea Selatan masuk ke Korea Utara, terutama pada tahun 2017 dan 2018 saat hubungan mencair.

Namun, situasi memburuk dalam beberapa tahun terakhir dan pembicaraan diplomatik gagal, mengembalikan aturan ketat di Korea Utara.

BANTEN
Hadapi Banyak Ujian di Pilkada Banten, Ribuan Massa Doakan Kemenangan Airin-Ade

Hadapi Banyak Ujian di Pilkada Banten, Ribuan Massa Doakan Kemenangan Airin-Ade

Sabtu, 23 November 2024 | 23:33

Kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi menutup kampanye Pilkada Banten dengan menggelar istigasah dan doa bersama di Alun-Alun Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Sabtu 23 November 2024.

MANCANEGARA
Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kamis, 7 November 2024 | 09:27

Donald Trump resmi kembali ke Gedung Putih setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Kemenangan ini diumumkan oleh kantor berita The Associated Press pada Rabu dini hari waktu setempat.

NASIONAL
Tak Lagi Berorientasi Profit, Bulog Bakal Kembali Seperti di Era Orde Baru

Tak Lagi Berorientasi Profit, Bulog Bakal Kembali Seperti di Era Orde Baru

Sabtu, 23 November 2024 | 10:54

Pemerintah tengah mengupayakan transformasi pada Perum Bulog untuk mengembalikan perannya sebagai stabilisator pangan utama, serupa dengan fungsi strategisnya pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill