TANGERANGNEWS- Dr Hengky yang menangani Prita Mulyasari di RS Omni Internasional mengaku kesal namanya dicemarkan. Surat elektronik yang ditulis Prita dinilainya tidak benar. "Saya merasa yang ditulis ini tidak benar. Jadi saya kesal," kata Hengky saat memberikan kesaksian di PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Tangerang, Banten, Rabu (19/8). Menurut Hengky, isi surat itu tidak benar. Sebab, dalam surat itu ditulis adanya penipuan yang dilakukan oleh RS Omni. "Di situ, saya baca juga bukan menjelekkan RSCM tetapi dokter Hengky juga bekerja di sana dan lebih berhati-hati dengan perawatan medis yang dilakukan dia," paparnya soal isi surat elektronik yang ditulis Prita yang sempat dia baca. Hengky mengatakan, pertama kali tahu ada surat elektronik yang ditulis Prita dan menyebut-nyebut namanya itu dari koleganya. Bahkan, kata Hengky, banyak dari rekannya yang memberitahu soal surat itu lantaran sudah membacanya. Hengky mengaku mendapat print-out surat elektronik itu dari pihak RS Omni. Terhadap keterangan yang disampaikan Hengky itu, Prita membantah. Dia mengungkapkan jika yang dia tulis di surat elektronik itu adalah keadaan sebenarnya yang dia alami. "Menyangkut email itu, itulah yang terjadi," ujar Prita. Prita pun membantah menyebarkan surat elektronik itu ke banyak pihak. Menurutnya surat elektronik berisi keluhan dia terhadap RS Omni itu hanya ditunjukkan ke beberapa orang yang dia kenal. "Saya hanya tunjukkan kepada kerabat saya dan yang saya kenal, tidak saya sebarluaskan ke orang-orang yang saya tidak tahu," bela Prita. Sidang kasus pencemaran nama baik RS Omni Internasional terhadap terdakwa Prita Mulyasari kembali bergulir di PN Tangerang. Sidang dibuka lagi lantaran Pengadilan Tinggi Banten mengabulkan perlawanan (Verzet) Jaksa atas putusan sela hakim. (ded/dtk)