Meluasnya wabah Virus Zika membuat WHO menetapkan status darurat global.
Virus ini tengah mewabah di negara Amerika Latin, terutama di Brasil dan Kolumbia. Setidaknya lebih dari 18 negara terdeteksi terinfeksi Virus Zika.
Meski belum mewabah di Indonesia, masyarakat perlu mewaspadai infeksi Virus Zika.
Sama seperti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), vektor pembawa virus ini adalah nyamuk Aedes Aegypti yang juga membawa penyakit Chikungunya.
Gejala awal yang timbul yaitu demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi.
Namun, berbeda dengan dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi ini mata pasien akan merah karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis.
“Pasien juga akan merasakan sakit kepala,” kata Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI, Dr. Ari Fahrial Syam, saat dihubungi, Kamis (4/2/2016).
Ari melanjutkan, berbeda dengan infeksi demam berdarah, infeksi virus Zika tidak menyebabkan penurunan kadar trombosit.
Masa inkubasi hampir mirip dengan infeksi virus Dengue yaitu beberapa hari sampai satu minggu.
“Sekilas infeksi virus Zika hampir mirip dengan virus Dengue sehingga adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan,” lanjut Ari.
Dengan istirahat dan banyak minum, kata dia, pasien dapat sembuh. “Banyak minum, jika demam minum obat penurun panas dan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi,” pungkasnya.