TANGERANGNEWS-Arthalyta Suryani alias Ayin terpidana kasus penyuapan yang sebelumnya ditahan di Pondok Bambu dan dipindahkan pada Kamis (14/01) malam, hingga hari ini masih ditahan di blok pavilium menara di Lapas Wanita Tangerang. Blok itu adalah tempat dimana narapidana nakal dan narapidan yang baru ditahan untuk berkenalan dengan penghuni lapas serta tempatnya tahanan titipan.
Kepala Lapas Wanita Tangerang Arti Wirastuti mengatakan, Ayin tidak bisa ditemui oleh siapapun karena keadannya yang masih shock dengan peristiwa di Lapas Pondok Bambu. Namun, secara rinci dirinya menjelaskan, kondisi Ayin saat ini dalam keadaan baik di sel tahanan pavilium menara. “Ayin berada di sana untuk mengenal situasi di sini, masa orientasi itu biasanya hingga seminggu,” kata Arti yang sudah menjadi kepala lapas di sana selama lima tahun itu.
Setelah sepekan berada disana selanjutnya, Ayin akan ditahan bersama dengan penghuni tahanan lainnya. Ada dua pavilium yang disiapkan untuk Ayin, yakni pavilium melati atau mawar. Satu pavilum di Lapas Wanita Tangerang terdiri dari 14 ruang kamar. Satu kamar terisi minimal empat orang, maksimal enam orang.
“Kita tengah menimbang, Ayin akan berada di mana, apakah di pavilium mawar yang kini terisi 63 orang, atau di pavilum melati yang terisi 60 orang. Pokoknya salah satu pavilum itu akan disiapkan,” katanya. Pihaknya, kata dia, akan memutuskannya dalam waktu dekat sel mana yang akan ditempati Ayin. “Nanti setelah dia sudah selesai di ruang isolasi kita akan putuskan, saat ini kita masih menimbangnya,” tegasnya.
Ukuran kamar Ayin pun ditunjukan oleh Arti, tetapi wartawan tidak diperkenankan mengabadikannya. Wartawan hanya diizinkan melihat sedangkan kalau mengambil gambar harus berada diluar pagar pavilum. Arti berjanji tidak akan memberikan keistimewaan kepada Arthalyta. Saat ditanya apakah diperbolehkan membawa pembantu di kamar, dirinya mengatakan, semua tergantung kondisi tahanan. “Kalau sedang sakit, biasanya kami memperbolehkan anaknya membantu tahanan,” katanya.
Pantauan TangerangNews.com, ukuran ruang sel tahan Ayin 2,5 x 3 meter. Di dalam kamar tersedia toilet. Bentuk bangunan adalah bulat melingkar. Sehingga satu sama lain penghuni lapas bisa saling melihat keadaan penghuni kamar lainnya. Susunan tempat tidur juga menumpuk keatas. Tampak tidak ada yang istimewa dari tahanan yang ditunjukan Arti kepada wartawan. Hanya saja setiap pavilum terdapat televisi satu unit serta adanya daftar pesan minuman segar. “Di sini kami juga sering mengadakan kegiatan, jadi setiap kamar ada jadwal kegiatan,” kata Arti.
Jumlah total penghuni lapas di sana, kata Arti, sudah over capacity yakni mencapai 420. Padahal jumlah menurut ukuran dari total 91 kamar hanya sebanyak 250 tahanan. Jumlah 420 orang itu sudah termasuk Ayin dan dua orang tahanan yang dipindahkan dari Rutan Pondok Bambu bersama dengan Ayin. (dira)