Connect With Us

Fenomena Kerajaan Fiktif, KPH Eddy S Wirabhumi: Mimpi Kosong

Rachman Deniansyah | Kamis, 30 Januari 2020 | 10:12

Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) KPH Eddy S Wirabhumi. (TangerangNews / Rachman Deniansyah)

 

 

TANGERANGNEWS.com-Para pewaris tahta kerajaan se-Nusantara yang tergabung di dalam Keluarga Besar Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), angkat bicara soal fenomena munculnya kerajaan-kerajaan palsu di sejumlah wilayah. 

Setidaknya dalam sebulan ini, terdapat beberapa kelompok muncul ke permukaan publik yang mengeklaim sebagai sebuah kerajaan, seperti Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat, King of the King, dan lainnya.

Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) KPH Eddy S Wirabhumi menyebut, kemunculan kerajaan-kerajaan palsu itu dilatarbelakangi oleh mimpi-mimpi kosong.

Tentunya, kerajaan itu pun jelas berbeda dengan kerajaan-kerajaan yang tergabung di dalam MAKN, karena kerajaan-kerajaan yang tergabung pada MAKN, adalah kerajaan yang telah berdiri semenjak Indonesia belum merdeka. 

"Mohon maaf, jangan samakan dengan kelompok halusinasi (kerajaan palsu)," kata Eddy di Swiss-Belhotel, Kawasan Intermark, Jalan Lingkar Timur, Serpong, Tangsel, Rabu (29/1/2020) malam. 

Namun sayangnya, halusinasi beberapa kelompok itu sangat mudah dipercaya oleh sebagian masyarakat, terutama masyarakat yang mendambakan perubahan dalam hidupnya.

"Masyarakat kita ingin ada perubahan di dalam hidupnya, lalu mereka (kelompok kerajaan palsu) mencoba untuk mengisi itu, dengan memberikan mimpi-mimpi kosong kepada masyarakat, masuk lah itu," terang Eddy yang merupakan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Namun, kata dia, hal itu hanyalah sebuah euforia semata. Maka, MAKN pun tidak menyikapi fenomena itu secara berlebihan, sebab mereka hanyalah sebuah kelompok fiktif. 

Ia pun menyerahkan permasalahan itu kepada pihak yang berwajib, yakni kepolisian. Karena menurutnya, hal itu sudah masuk ranah hukum. 

"Saya rasa apa yang dilakukan kepolisian sudah tepat. Karena itu didasarkan kepada hoaks, didasarkan kepada data-data palsu yang tidak bagus untuk masyarakat," pungkasnya.(RMI/HRU)

NASIONAL
MUI Minta KPI Tegur Trans7 Imbas Tayangan Diduga Singgung Pesantren 

MUI Minta KPI Tegur Trans7 Imbas Tayangan Diduga Singgung Pesantren 

Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:50

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera memberikan sanksi tegas kepada Trans7 atas tayangan program Expose yang dinilai menyinggung pesantren dan Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Anwar Manshur.

MANCANEGARA
Perjanjian Damai, Gencatan Senjata Gaza Konflik Israel-Palestina Disaksikan 20 Negara

Perjanjian Damai, Gencatan Senjata Gaza Konflik Israel-Palestina Disaksikan 20 Negara

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:11

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menandatangani dokumen perjanjian gencatan senjata Gaza dalam pertemuan puncak di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin, 13 Oktober 2025, waktu setempat.

KOTA TANGERANG
Bahayakan Pengguna Jalan, Sachrudin Tutup JPO Daan Mogot Kota Tangerang

Bahayakan Pengguna Jalan, Sachrudin Tutup JPO Daan Mogot Kota Tangerang

Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:19

Wali Kota Tangerang Sachrudin menutup Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, yang sempat viral karena kondisinya memprihatinkan.

BANTEN
Tangani Radiasi Cesium-137 di Cikande, Pemprov Banten Relokasi Warga Targetkan Dekontaminasi 2 Bulan

Tangani Radiasi Cesium-137 di Cikande, Pemprov Banten Relokasi Warga Targetkan Dekontaminasi 2 Bulan

Senin, 13 Oktober 2025 | 21:10

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Cs-137) mengambil langkah taktis dan terukur untuk menuntaskan masalah radiasi di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill