TANGERANGNEWS.COM-Hujan yang turun sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB membuat banjir lokasi penampungan korban jebolnya tanggul Situ Gintung, yakni di Wisma Kerta Mukti, kemarin siang. Akibatnya, sejumlah tenda yang berada persis di depan wisma itu, tergenang hingga semata kaki orang dewasa.
Pantauan tangerangnews.com, sejumlah tenda tampak kebanjiran seperti di tenda anak ceria dan tenda tempat berkumpulnya petugas relawan dari Komisi Perlindungan Anak. Seto Mulyadi Ketua Komisi Perlindungan Anak mengatakan, dalam keadaan seperti ini (banjir) anak-anak yang paling menderita. Apalagi sebelumnya mereka sudah mengalami pobia terhadap air. "Untuk itu saya kira dalam keadaan seperti ini (hujan) sebaiknya mereka memang masih berada di kontrakan atau lokasi pengungsian, jangan di sini dulu,” katanya, hari ini.
Ditanya apakah lokasi di Wisma Kerta Mukti layak untuk para pengungsi terutama untuk anak-anak,Seto Mulyadi yang biasa dipanggil Kak Seto itu menjelaskan, pemerintah hanya harus mengantisipasi turunnya hujan yang dikhawatirkan akan menjadi masalah baru untuk pengusi di sana. “Seharusnya dibuatkan parit, sehingga air tidak tergenang. Kalau bisa ya ditempatkan di dalam, jangan ditenda. Tetapi saya dengar sih tadi dari Pak Wali Kota Tangerang Selatan pengungsi akan diprioritaskan di dalam wisma, bukan ditenda,” katanya.
Soal belum adanya korban yang menghuni lokasi penampungan baru itu, dia mengatakan, pemerintah harus segera turun dan berbicara dengan para pengungsi. Pasalnya, Kak Seto mengatakan, dari 160 kepala keluarga sekitar 140 kepala keluarga sudah mengontrak. “Mereka yang sudah mengontrak mengaku kepada saya, enggan pindah karena jarak lokasi Kerta Mukti dengan sekolah serta tempat tinggal mereka sebelumnya sangat jauh. Untuk itu, sebaiknya harus ada dialog dari hati-kehati,” ucapnya.
Asda I Pemkot Tangerang Selatan Bidang Pemerintahan dan Kestra Ahadi mengatakan, pemerintah tidak akan menggunakan tenda untuk menampung pengungsi. “Tenda itu digunakan dalam keadaan emergency saja,” katanya. Soal masih sulitnya memindahkan warga ke Wisma Kerta Mukti, dirinya mengatakan, terus melakukan lobi terhadap warga, bahkan aparat dari Dandim Tangerang pun ikut melakukannya.
“Perpindahan pada pengungsi ke sini kan upaya pemrintah melakukan pendataan dan melayani para pengungsi agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan cepat. Jika mereka tetap berada di lokasi terpisah sulit juga. Kami melayani kebutuhan mereka seperti pembuatan KTP dan surat-surat penting lainnya.Jika berada di lokasi ini mereka tidak perlu keluar rumah, kami yang datang dan melayani,” katanya.(adin)