TANGERANGNEWS.COM-Sekitar pukul 16.45 WIB hari ini, para pengungsi korban jebolnya Situ Gintung akhirnya mau menempati lokasi pengungsian yang baru yakni di Wisma Kerta Mukti. Pengungsi dari Fakultas Hukum Universitas Muhamdiyah Jakarta itu dibawa dengan menggunakan bus dari Departemen Sosial bernomor polisi B 7222 IO.
Sejumlah pengungsi mengaku senang setelah melihat langsung, ternyata lokasi pengungsian tidak seperti yang dibayangkan mereka selama ini. Nana warga RT 04/08 Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur mengatakan, dirinya tadinya memperkirakan akan ditaruh ditenda, bukan di rumah. “Kata teman saya yang sudah ke lokasi (Kerta Mukti) kami akan ditaruh di tenda. Kalau ditenda ya jelas kami tidak mau,” katanya.
Ketua Posko Terpadu Korban Situ Gintung Rahmat Salam mengatakan, umumnya mereka yang menolak datang ke Kerta Mukti karena mendengar informasi yang tidak benar.”Mereka hanya meminta informasi dari orang lain. Padahal orang yang disuruhnya itu tidak masuk ke Kerta Mukti hanya di luar saja,” katanya. Menurut Rahmat, yang paling ditakutkan mereka adalah melihat lokasi yang dipenuhi tenda. “Ini karena tenda yang begitu mencolok dan berada didepan wisma ini sehingga wismanya tidak terlihat,” ucapnya.
Rahmat mengakui, memang awalnya tenda-tenda yang berada didepan wisma itu akan ditempati pengungsi. Namun setelah hujan yang membuat tergenangnya tenda-tenda itu akhirnya diputuskan pengungsi tidak ada yang bertempat di tenda. “Kami telah memutuskan itu, hanya relawan yang boleh tidur di tenda, pengungsi tidak boleh,” katanya. Di Wisma Kerta Mukti ini rencananya akan di isi 62 kepala keluarga. Sedangkan 62 kepala keluarga akan dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti Dua. Sisanya sebanyak 107 kepala keluarga masih mengontrka. “Jadi ada lokasi baru, Wisma Kerta Mukti Dua, sedangkan yang mengontrak tadi pak Wali Kota yang membayarnya,” katanya. (adin)