TANGERANGNEWS-Minggu (3/10) kemarin bisa jadi menjadi hari yang memalukan bagi Polda Jatim. Pasalnya, dua anggotanya tewas di tempat maksiat. Seorang perwira Iptu Pol Sumargono (56) yang bertugas di Polresta Blitar meninggal saat berduaan dengan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi.
Satunya lagi, Iptu Gatot Irdianto yang bertugas di Polsek Siman, Ponorogo, meninggal usai pulag dari kafe di kawasan Siman. Diduga jatungnya kambuh setelah pesta minuman keras di kafe tersebut.
Informasi yang diperoleh Surabaya Pagi, Iptu Pol Sumargono saat itu bersama dengan Ita (31), PSK di wisma Bintang I Lokalisasi Kaliwungu, Ngunut, Tulungagung. Entah mengapa, tiba-tiba saja perwira tingkat pertama itu jantungnya kambuh Sumargono kumat.
Menurut sejumlah saksi, Sumargono yang datang sekitar pukul 14.00 WIB, sudah dalam keadaan sempoyongan. Keduanya lalu bercengkrama, sambil minum jus jeruk. Saat tengah asyik berduaan, tiba-tiba ayah 2 anak ini mengeluh dadanya sakit. Sumargono lalu tidur di kamar wisma hingga satu
jam.
Saat terbangun, nafas Sumargono kian cepat dan dadanya sesak. Pria ini lalu minta tolong Ita untuk dibawa ke rumah sakit. "Katanya jantungnya kumat,” aku Ita. Dengan dibantu petugas lokalisasi, Sumargono lalu dibawa ke Puskesmas Ngunut. Dia sempat mendapat pertolongan oksigen.
Namun saat hendak dibawa ke RSUD dr Iskak, Sumargono akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Sekujur tubuhnya tampak memerah.
Menurut Ita, Sumargono merupakan pelanggan tetapnya. Setiap minggu, korban datang membookingnya. Namun tak pernah minta layanan seks. “Hanya minta ditemani nyanyi dan bercanda saja,” ucap PSK asal Pamekasan, Madura ini. Kasus meninggalnya Sumargono langsung ditangai
Provost Polres Tulungagung. Dari KTA yang dikantonginya, Sumargono berpangkat Iptu.
Terjatuh di Kamar Mandi
Peristiwa yang menimpa Iptu Gatot Irdianto nyaris sama. Hanya saja, perwira yang menjabat Kanit Tipiring ini meninggal setelah bertemu dengan rekannya di salah satu kafe di Jeruksing, Kecamatan Siman, Ponorogo.
Informasi yang diperoleh, ayah 4 anak ini sempat terjauh di kamar mandi, begitu pulang dari kafe. Bahkan, kepalanya memar karena terbentur tembok. Korban lantas ditolong istrinya, Wiwit. Lantaran
khawatir terjadi yang tidak-tidak, istrinya minta bantuan tetangganya untuk membawa suaminya ke rumah sakit. Sayang, dalam perjalanan korban keburu meninggal. "Pas tahu tergeletak di kamar mandi, saya panik. Saya langsung berteriak minta tolong,’’ jelas Wiwit.
Wakapolres Ponorogo Kompol Slamet Subagio membantah korban meninggal
akibat menenggak minuman keras. "Saya sudah mendapatkan hasil laboratorium dari rumah sakit. Beliau meninggal karena jantungnya kambuh. Saat kambuh beliau memang sedang berada di kamar mandi dan kemudian terjatuh," tuturnya usai menghadiri pemakaman korban.
Sementara itu, Sunarti pemilik kafe membenarkan korban mendatangi di kafenya. Dia datang bersama seorang temannya. Tapi, dia membantah ada pesta miras. Sebab, kafenya tak menjual miras. "Di sini tak ada minuman keras," cetus wanita in.(sumber Surabayapagi)