TANGERANGNEWS.com- Belum adanya rumah haji Indonesia di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi hal yang selama ini dipikirkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Ia memiliki mimpi untuk berinvestasi membangun rumah haji di Tanah Suci Mekkah.
Erick mengharapkan mimpinya itu bisa terwujud dengan dibarengi ikhtiar. "Kami juga memiliki mimpi yang memang sedang dijajaki, siapa tahu berjodoh lagi. Kita sedang mencari kesempatan untuk berinvestasi bagaimana membangun rumah haji di Mekkah yang selama ini kita belum memiliki," ungkap Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, 15 September 2021.
Selanjutnya Erick mengaku sangat mengapresiasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa menjadi bagian membangun keuangan syariah secara bersama-sama dan kebetulan Kementerian BUMN juga ikut membangun hal tersebut.
Bagi Erick pribadi, ia mengharapkan agar kerja sama dengan BPKH ini tidak selesai sampai pada penandatanganan Perjanjian Induk Pengelolaan Aset antara PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), BPKH, dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Erick menuturkan pihaknya sudah terus membuka pembicaraan dan diharapkan Kementerian BUMN serta BPKH bisa berjalan seiring. Menurutnya, hal tersebut memang tidak mudah, namun tetap harus diusahakan.
“Tidak mudah, tapi kita coba. Insya Allah kerja sama ini berlanjut, tidak hanya hari ini, dan tentu pada masa-masa yang akan datang," ujar dia.
Sebelumnya, Erick menyaksikan penandatanganan Perjanjian Induk Pengelolaan Aset antara PT PPA (Persero) dengan Bank Muamalat dan BPKH di Jakarta, Rabu 15 September 2021. Erick mengatakan kerja sama ini merupakan amanah dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menginginkan Bank Muamalat sebagai bagian dari ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Erick pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada OJK, BPK, Kejaksaan Agung, Bank Muamalat, Masyarakat Ekonomi Syariah, dan jajaran Kementerian BUMN, serta BPKH yang mendukung terwujudnya langkah awal dari kerja sama syariah ini. Dia berharap kerja sama dalam ekosistem ekonomi syariah tersebut tidak berhenti sampai di sini sebab masih ada target ke depan yang ingin diraihnya.