TANGERANGNEWS.com-Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tengah diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran tidak keluar dari zona merah saat mengevakuasi diri akibat gempa Banten dengan magnitudo 6,6.
"Mereka memang tadi keluar tower, tapi tetap di zona merah, karena mereka tidak bisa keluar dari zona merah, tidak bisa kemana-mana itu," ujar Mintoro seperti dikutip, Jumat 14 Januari 2022, seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Mintoro menerangkan, zona merah merupakan area sekitar gedung tempat pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet. Non-pasien tidak bisa memasuki area tersebut dengan sembarangan tanpa alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
Menurut dia, evakuasi pasien Covid-19 berjalan lancar karena tak ada yang mengalami gejala berat yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Pasiennya mayoritas gejala ringan ya tidak ada yang berat, sehingga evakuasi tadi seperti pada umumnya. Dan tidak lama kok itu di halaman, setelah itu diarahkan kembali oleh petugas ke kamar masing-masing," jelasnya.
Mintoro melanjutkan, setelah situasi cukup kondusif, ratusan pasien Covid-19 itu diarahkan petugas untuk kembali ke kamar masing-masing dengan tertib.
Gempa magnitudo 6,7 terjadi pada Jumat ini, pukul 16.05 WIB dengan kedalaman 10 kilometer. Informasi kegempaan telah diperbarui oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi magnitudo 6,6. Titik koordinat gempa berada di 7,01 lintang selatan dan 105,26 bujur timur, sedangkan gempa di 52 kilometer barat daya Banten itu, tak menimbulkan tsunami. Ratusan rumah di Pandeglang rusak akibat gempa ini.