TANGERANGNEWS.com- Maulid Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awal merupakan hari yang menggembirakan dan disambut meriah oleh segenap umat Muslim hampir di seluruh penjuru dunia.
Pasalnya, Maulid ialah memperingati hari dari Sang Pencerah yang menuntun manusia menuju cahaya terang benderang, yakni Baginda Nabi Muhammad SAW.
Ada banyak sekali suri tauladan yang dapat manusia pelajari dari Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, berikut teks khotbah yang membahas tentang momen Maulid dan bagaimana umat Muslim menyikapinya seperti dikutip dari NU Online, Jumat, 29 September 2023.
Khotbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَالْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: قَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala dan menjalankan perintah-Nya.
Karena dengan sifat takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.
Memasuki bulan lahirnya teladan kita semua, baginda besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, marilah kita perbanyak membaca selawat.
Semoga dengan banyaknya selawat kita kepada baginda Nabi, akan menyelamatkan kita di hari pembalasan nanti, dengan adanya syafaat dari Nabi.
Bergembiralah kita semua akan datangnya bulan ini. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah syair:
تَرَحَّبْنَا بِقُدُوْمِ الشَّهْرِ الْبَدِيْع. مَرْحَبًا فَمَرْحَبًا يَا شَهْرَ الرَّبِيْع
“Kita ucapkan “selamat!” dan bersuka cita atas datangnya bulan yang indah. Selamat datang... Selamat datang... bulan Rabi’ul awwal!. Jamaah sekalian.. Di bulan maulid ini akan kita temukan banyak peringatan maulid yang digelar di tengah masyarakat.
Selain untuk membaca selawat kepada Nabi, momen ini juga kita gunakan untuk membaca perjalanan hidup beliau yang dihimpun oleh para penulis kitab-kitab maulid, dan tentunya yang paling penting sekali adalah menjadi momen bagi kita untuk mengetahui bagaimana akhlak beliau kemudian mengikutinya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita tidak mungkin mampu menceritakan bagaimana akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara keseluruhan.
Akhlak beliau begitu mulia, di tiap hembusan nafasnya selalu tercermin keindahan perangai dan teladan yang menjadi contoh bagi umatnya, bahkan bagi seluruh manusia di muka bumi ini.
Meski kita tidak dapat menggambarkan keseluruhan akhlak Nabi yang mulia, akan tetapi tentunya kita dapat mengetahui akhlak dan perangai beliau yang baik dari Al-Quranul karim, hadis-hadis Nabi, dan juga kitab-kitab tentang maulid Nabi. Dalam Al-Quran surah al-Taubah ayat 128 disebutkan tentang bagaimana sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”
Pada ayat yang tadi khatib bacakan, terlihat betapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang sangat menyayangi kita sebagai umatnya.
Dalam tafsir al-Mishbah disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang manusia sama seperti kita, namun Nabi merasa sedih dengan penderitaan yang kita rasakan.
Nabi ingin umatnya hidup dalam kemudahan dengan adanya petunjuk dari Allah subhanahu wa ta’ala, dan sudah barang pasti beliau sangat mengasihi dan menyayangi orang-orang yang beriman.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kasih sayang beliau sangat terasa bagi orang-orang di sekelilingnya, salah satunya adalah sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Anas radhiyallallahu ‘anhu:
خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَشْرَ سِنِينَ وَاللَّهِ مَا قَالَ لِى أُفًّا. قَطُّ وَلاَ قَالَ لِى لِشَىْءٍ لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَهَلاَّ فَعَلْتَ كَذَا.
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallallahu ‘anhu berkata: “Aku membantu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, demi Allah tidak pernah beliau mengatakan: “Duh” (tanda kecewa terhadap Anas), dan tidak pernah mengatakan kepadaku: “Kenapa engkau kerjakan seperti ini atau mengapa tidak kau kerjakan seperti ini saja...”(Hadits riwayat Imam Muslim)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita juga dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang tertera dalam kitab-kitab maulid Nabi.
Salah satunya kitab maulid yang sering kita baca adalah maulid al-Barjanzi karya Syekh Ja'far al-Barzanji bin Husin bin Abdul Karim. Beliau menyebut di dalam kitab al-Barjanzi:
وَأَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِي حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَسَجَيَاهُ
Artinya “SungguhNabiadalah kekasih Allah yang bagus watak dan budi pekertinya.”
Syekh Ja'far al-Barzanji menyebutkan beliau adalah sosok yang tidak membeda-bedakan manusia, semuanya beliau ayomi.
وَيُحِبُّ الْفٌقَرَاءَ وَالْمَسَاكِيْنَ وَيَجْلِسُ مَعَهُمْ وَيَعُوْدُ مَرْضَاهُمْ وَيُشَيِّعُ جَنَائِزَهُمْ وَلَا يَحْقِرُ فَقِيْرًا
Artinya “Beliau mencintai orang fakir dan miskin, suka duduk bersama mereka, menjenguk orang-orang yang sakit diantara mereka, mengantar jenazah mereka, dan tidak mencemoohkan orang yang fakir.
وَيَتَألّفُ أَهْلَ الشَّرَفِ وَيُكْرِمُ أَهْلَ الْفَضْلِ وَيَمْزَحُ وَلَا يَقُوْلُ إِلاَّ حَقًّا
Artinya “Beliau menyukai orang yang mulia dan menghormati orang yang memiliki keutamaan, juga bersenda gurau dengan sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah bersabda melainkan yang benar sebuah kebenaran”.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah bersama-sama kita peringat bulan maulid ini dengan sekhidmat mungkin. Kita resapi sirah dan perjalanan hidup sang teladan bagi umat manusia.
Kita tiru akhlak-akhlaknya, kita jalankan pesan-pesannya, dan kita hidupkan sunnah-sunnahnya.
Semoga dengan mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita kelak akan mendapatkan syafa'atul ‘uzma di hari kiamat. Amiin...
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ