TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) terus melakukan transformasi perusahaan berbasis digital dan pengembangan teknologi sistem kelistrikan seiring dengan langkah transisi energi.
Komitmen ini tercermin dalam proyek kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment, yang bertujuan untuk menjadi fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengapresiasi kemajuan dan inovasi yang telah dilakukan JIC sejak peresmiannya pada November 2023.
Menurutnya, kerja sama ini menjadi langkah penting dalam memerangi krisis perubahan iklim dan menghadapi kebutuhan digitalisasi perusahaan.
Darmawan menjelaskan, sejak pembentukannya 5 bulan lalu, JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan melalui beberapa proyek pilot, seperti penggunaan teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS) yang dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS).
Selain itu, JIC juga akan fokus pada pengembangan smart inspection jaringan transmisi, operasi jaringan digital, dan peningkatan SDM yang menguasai teknologi terbaru.
"JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi," ujar Darmawan pada acara JIC Milestone Ceremony, di Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024.
Keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat transisi energi.
Melalui ARED, kata Darmawan, PLN akan membangun sistem kelistrikan yang handal dengan smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi, dan layanan pelanggan.
Darmawan menegaskan, dengan smart grid PLN dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai base-load untuk mengatasi tantangan intermitensi energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Hal ini juga memungkinkan penyaluran listrik dari sumber EBT dari lokasi yang jauh ke pusat permintaan.
Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei David Sun,
berharap, pencapaian yang telah diraih oleh JIC dapat memberikan manfaat bagi industri kelistrikan di Indonesia, khususnya PLN, dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan.
David membeberkan, salah satu kontribusi teknologi dari Huawei dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang diharapkan akan menjadi standar kelas dunia di masa depan.
"Kami yakin akan menjadi benchmark kelas dunia di masa depan," pungkasnya.