Connect With Us

Lewat Pertanian Terpadu, PLN Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau Produktif 

Fahrul Dwi Putra | Senin, 30 September 2024 | 10:23

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis, 26 September 2024. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Energi Primer Indonesia melakukan Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu untuk mampu mengubah lahan kritis menjadi lebih hijau dan produktif. 

Inisiatif ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare dari total 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi PLN atas pelaksanaan program biomassa yang menggandeng Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. 

Menurutnya, program ini merupakan langkah tepat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dengan memanfaatkan lahan marjinal.

"Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal," terang Sudaryono dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis, 26 September 2024.

Sudaryono menambahkan, lahan marjinal biasanya sulit ditanami dan terletak di daerah terpencil. 

Kehadiran PLN melalui program biomassa ini juga menunjukkan perhatian pemerintah hingga ke pelosok.

"Kalau model ini berhasil maka ini tinggal kita tularkan ke tempat lainnya," imbuhnya.

Senada dengan itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan lahan kritis.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 14 juta hektare lahan kritis. 

Dengan program biomassa ini, PLN berharap bisa memanfaatkan 1,7 juta hektare lahan, sekaligus membantu pengurangan emisi hingga 11 juta ton CO2e melalui teknologi co-firing biomassa.

Selain manfaat lingkungan, Darmawan juga menyebutkan bahwa program ini akan meningkatkan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong ekonomi kerakyatan berbasis sirkuler.

"Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat dan bernilai ekonomi sebesar Rp9,5 triliun per tahun," pungkas Darmawan.

OPINI
Banyak Menteri Banyak Celah Korupsi

Banyak Menteri Banyak Celah Korupsi

Kamis, 26 September 2024 | 15:57

Penambahan jumlah menteri pasti akan berefek pada membengkaknya jumlah anggaran yang harus dikeluarkan untuk menggaji para menteri. Akibatnya bisa bertambahnya utang negara atau naiknya pajak yang dibebankan kepada rakyat.

SPORT
Prediksi Skor Borneo vs Persita di BRI Liga 1 2024/2025, Pendekar Cisadane Manfaatkan Jadwal Padat Pesut Etam

Prediksi Skor Borneo vs Persita di BRI Liga 1 2024/2025, Pendekar Cisadane Manfaatkan Jadwal Padat Pesut Etam

Senin, 30 September 2024 | 09:14

Persita Tangerang akan menghadapi lawan berat lantaran harus bertandang ke markas Borneo FC dalam lanjutan pekan ketujuh BRI Liga 1 2024/2025

WISATA
Akademisi Nilai Desa Wisata Bisa Jadi Penggerak Pariwisata Alternatif di Indonesia

Akademisi Nilai Desa Wisata Bisa Jadi Penggerak Pariwisata Alternatif di Indonesia

Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:43

Desa wisata di Indonesia semakin diminati oleh wisatawan karena menawarkan pengalaman berlibur yang autentik dan berbeda.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill