Wisata Kano Kota Tangerang Kembali Beroperasi, Ini Jadwalnya
Jumat, 22 November 2024 | 18:52
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
TANGERANGNEWS.com- Booth UMKM binaan PT PLN (Persero) berhasil menarik banyak perhatian pengunjung dalam ajang The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024 yang berlangsung pada 2 - 6 Oktober 2024.
Pengunjung asal India, Payal, mengaku kagum terhadap berbagai produk kerajinan yang dipamerkan di INACRAFT. Terlebih, produk-produk yang dipamerkan pada booth UMKM binaan PLN.
"Pada awalnya kami pikir cuma datang untuk lihat-lihat, tapi akhirnya beli juga produk yang menarik," kata Payal sambil menunjukkan produk yang dibelinya dari booth PLN.
Chika Noya, pengunjung asal Jakarta, menyebut dirinya selalu hadir di INACRAFT setiap tahunnya. Menurutnya, acara ini selalu menawarkan produk-produk kerajinan yang semakin modern dan menarik. Tahun ini, Chika membeli tiga tas dari UMKM binaan PLN, Sackai.
"Saya sangat suka produk ini, karena kualitasnya bagus, dan tahan lama. Kebetulan karena kalo belanja online selalu sold out makanya ke INACRAFT supaya bisa beli secara langsung," ujar Chika.
Ia berharap agar INACRAFT terus diadakan setiap tahun sebagai wadah bagi pengusaha muda yang kreatif untuk memasarkan produk-produknya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, partisipasi PLN dalam INACRAFT 2024 merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Melalui acara ini, UMKM diberikan kesempatan untuk mempromosikan produknya di pasar internasional.
"Ini bagian dari komitmen PLN mendorong pegiat UMKM naik kelas, khususnya kaum muda, perempuan, maupun kaum marjinal dan disabilitas" tutupnya.
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.
Pemerintah tengah mengupayakan transformasi pada Perum Bulog untuk mengembalikan perannya sebagai stabilisator pangan utama, serupa dengan fungsi strategisnya pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.