Connect With Us

Mengenal Lumbar Disc Replacement, Solusi Penanganan Masalah Tulang Belakang

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 12 Desember 2024 | 15:02

Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi-Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Spine menjelasakan metode Lumbar Disc Replacement, untuk penangana maslah tulang belakang, Kamis 12 Desember 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Masalah tulang belakang, khususnya pada daerah lumbar (pinggang), menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering ditemui.

Keluhan seperti nyeri punggung bawah, kesulitan bergerak, hingga rasa kebas atau kelemahan di kaki sering kali berkaitan dengan gangguan pada cakram tulang belakang (lumbar disc).

Seiring berkembangnya teknologi medis, teknik Lumbar Disc Replacement (LDR) kini menjadi salah satu metode penanganan terkini yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

 

Apa Itu Lumbar Disc Replacement (LDR)?

dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Spine, Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi-Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD menjelaskan LDR adalah prosedur bedah yang bertujuan mengganti cakram tulang belakang yang rusak atau aus dengan implan buatan.

"Prosedur ini dirancang untuk menjaga mobilitas alami tulang belakang sambil mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh cakram yang bermasalah," ujarnya, Kamis 12 Desember 2024.

Berbeda dengan fusi tulang belakang (spinal fusion), di mana dua tulang belakang disatukan sehingga gerakannya menjadi terbatas, LDR memungkinkan pasien tetap memiliki rentang gerak normal pada area yang dioperasi.

"Implan buatan ini terbuat dari bahan yang kompatibel dengan tubuh manusia, seperti logam atau bahan plastik tahan lama. Asalnya dari Amerika dan Eropa. Kalau di Eka Hospital, implan ini didatangkan dari Itali," jelas dr. Harmantya.

dr. Harmantya menambahkan, kelebihan prosedur LDR ini, dapat memungkinkan tulang belakang pasien untuk dapat bergerak secara alami.

Selain itu, dapat juga mengurangi risiko beban berlebih pada segmen lain, sebab dengan mempertahankan gerakan alami, risiko kerusakan pada cakram lain dapat diminimalisir.

"Lama operasi sekitar 45 menit sampai 1 jam, pasien sudah bisa langsung jalan. Proses pemulihan nyeri pasca operasi juga menjadi lebih cepat. Namun, selama 2-3 bulan pasien tidak boleh melakukan akifitas berat, loncat atau lari-lari," ujar dr. Harmantya.

 

Kondisi yang Membutuhkan Prosedur Lumbar Disc Replacement

dr. Harmantya menyebut beberapa kondisi masalah penyakit yang dapat membutuhkan penanganan menggunakan prosedur ini seperti:

 

1. Degenerative Disc Disease (DDD)

Penyakit degeneratif cakram ini terjadi ketika cakram tulang belakang mengalami kerusakan atau akibat penuaan, tekanan berulang, atau cedera. Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis di punggung bawah yang dapat menjalar ke kaki (sciatica).

 

2. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

Hernia cakram terjadi ketika bagian dalam cakram (nukleus pulposus) menonjol keluar melalui bagian luar yang robek. Hal ini dapat menekan saraf tulang belakang, menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada tungkai.

Pasien dengan HNP yang berulang atau cakram yang mengalami kerusakan permanen dapat memerlukan pengangkatan dan penggantian cakram menggunakan implan buatan.

 

3. Spondylosis Lumbalis

Spondylosis adalah bentuk arthritis degeneratif yang memengaruhi cakram dan sendi tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis dan pembatasan gerak, sering kali disertai radikulopati (tekanan pada saraf yang menyebabkan gejala di tungkai).

LDR dapat menjadi pilihan jika nyeri berasal dari cakram yang rusak, dan pasien tidak menunjukkan tanda-tanda instabilitas tulang belakang.

Walaupaun teknik LDR ini dapat digunakan untuk beberapa gangguan pada tulang belakang, namun masalah kesehatan seperti osteoporosis, infeksi tulang belakang, atau masalah struktur tulang lainnya tidak dianjurkan untuk dilakukan prosedur bedah ini. 

LDR adalah solusi modern untuk mengatasi masalah tulang belakang yang kompleks, khususnya pada cakram lumbar.

Dengan teknik ini, pasien memiliki peluang untuk kembali menjalani kehidupan aktif dengan nyeri minimal dan mobilitas maksimal.

"Jika mengalami nyeri punggung bawah, berkonsultasilah dengan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang guna mendapatkan penanganan tepat dan maksimal," tutup dr. Harmantya.

PROPERTI
Ruko Quantum Commercial Sold Out, Summarecon Serpong Raup Nilai Penjualan Rp90 Miliar

Ruko Quantum Commercial Sold Out, Summarecon Serpong Raup Nilai Penjualan Rp90 Miliar

Rabu, 11 Desember 2024 | 16:16

Produk komersial Summarecon Serpong yakni Ruko Quantum Commercial di Jalan Boulevard Gading Serpong, ludes pada dua tahap penjualan.

AYO! TANGERANG CERDAS
Sambil Menangis, Prabowo Pastikan Gaji Guru Naik Mulai 2025

Sambil Menangis, Prabowo Pastikan Gaji Guru Naik Mulai 2025

Jumat, 29 November 2024 | 11:15

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto memastikan bahwa gaji guru di seluruh Indonesia akan mengalami kenaikan mulai 2025 mendatang.

SPORT
Viral Gawang Persikota Roboh, Ternyata Ini Penyebabnya

Viral Gawang Persikota Roboh, Ternyata Ini Penyebabnya

Senin, 9 Desember 2024 | 08:19

Laga seru antara Persikota Tangerang melawan Persikabo Bogor di Stadion Benteng Reborn pada Minggu, 8 Desember 2024, mencuri perhatian publik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill