Connect With Us

Memahami Diabetes Sebagai Penyakit Kronis, Ini Jenis dan Gejalanya

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 19 April 2025 | 20:35

Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes, Eka Hospital BSD. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Diabetes adalah penyakit yang disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena risiko komplikasi yang ditimbulkannya.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021, Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, yakni sebanyak 19,5 juta.

Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes, Eka Hospital BSD mengatakan umumnya, penyakit ini tidak dapat disembuhkan.

"Akan tetapi, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul," ujarnya, Sabtu 19 April 2025.

 

Diabetes Sebagai Penyakit Kronis

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat penyakit kronis adalah kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih dan membutuhkan penanganan medis atau perubahan pola hidup ataupun keduanya.

Sedangkan menurut American Diabetes Association (ADA) Diabetes adalah kelompok kelainan metabolisme glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin secara relatif atau absolut.

Insulin sendiri adalah hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. Dengan insulin yang cukup, glukosa yang ada dalam darah dapat masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.

"Namun, ketika terjadi kekurangan insulin baik secara relatif maupun absolut tubuh, glukosa yang telah diserap dan ada di dalam darah akan menetap," kata dr. Sidartawan.

Diabetes merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Target tatalaksana diabetes yang hendaknya dicapai adalah kondisi terkontrol dan dengan target yang sifatnya individual.

Artinya, perubahan pola hidup dan pengunaan obat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individual dengan tujuan optimalisasi kualitas hidup dan pencegahan komplikasi.

"Dengan disiplin yang baik, anda mungkin saja bisa menjaga kadar gula darah tetap normal hanya dengan menjaga pola makan dan olahraga, tanpa obat," terang dr. Sidartawan.

 

Jenis Diabetes

Diabetes Melitus dibedakan 4 kelompok besar diantaranya adalah tipe 1, tipe 2, diabetes dalam kehamilan dan diabetes tipe lain.

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan tipe diabetes terbanyak di seluruh dunia dan di Indonesia (lebih dari 90% kasus).

Penelitian terbaru mengatakan bahwa DMT2 terjadi karena 11 hal atau disebut juga egregious eleven, yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin dalam tubuh, artinya pada diabetes tipe ini insulin masih diproduksi namun kerjanya mejadi tidak maksimal kibat berbagai macam faktor.

"Di sini menunjukan bahwa DMT2 adalah kondisi kompleks yang memerlukan tatalaksana menyerluruh dan perlu dikontrol secara berkala," terang dr. Sidartawan.

Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang dapat dicegah. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes tipe 2, antara lain gaya hidup sedenter (kurang olahraga, obesitas, dan genetik).

Tipe kedua yang sering terjadi adalah diabetes melitus tipe 1 (DMT1), diabetes tipe ini merupakan kondisi autoimun yang tidak berhubungan dengan pola hidup, melainkan adanya autoantibodi yang menyerang sel beta pada pankreas yang tugasnya adalah untuk memproduksi insulin.

Dengan terjadianya hal tersebut tubuh tidak dapat lagi menghasilkan insulin atau terjadi defisiensi insulin secara absolut sehingga metabolisme glukosa dalam darah tidak dapat terjadi.

"Pada diabetes tipe ini tatalaksana definitifnya adalah pemberian insulin eksternal (suntik)," kata dr. Sidartawan.

Diabetes melitus gestasional (DMG), seperti namanya yakni diabetes yang terjadi pada masa gestasional atau kehamilan.

Diabetes tipe ini biasanya akan menghilang setelah periode kehamilan berakhir namun akan meningkatkan risiko terjadinya DMT2 di kemudian hari.

Kasus tingginya gula darah yang tidak dikategorikan dalam ke 3 kasus diabetes di atas akan dikategorikan sebagai diabetes tipe lain.

"Di sini beberapa kasus yang sering terjadi adalah diabetes akibat penggunaan obat steroid, maturity onset diabetes of the young (MODY), late onset autoimmune diabetes in adult (LADA) dan lain-lain," jelas dr. Sidartawan.

 

Komplikasi Akibat Diabetes yang Tidak Terkontrol

Menurut dr. Sidartawan ada alasan diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit. Sebab, komplikasi yang dapat terjadi memang benar dapat melibatkan hampir seluruh bagian tubuh Anda.

Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7%.

"Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi," ungkapnya.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes, antara lain:

• Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.

• Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.

• Disfungsi ereksi, akibat kerusakan saraf yang berada di penis.

• Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.

• Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.

• Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah ya buruk pada kaki sehingga jik terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakiatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.

• Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.

• Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

 

Pemeriksaan Rutin untuk Diabetes

Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April. Ini adalah sebuah momen yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan diabetes, mulai dari pencegahan, gejala, diagnosis dini, pengelolaan diabetes, hingga gaya hidup sehat yang membantu mencegah sekaligus mengendalikan kondisi ini.

Apabila Anda memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes, seperti:

• Haus berlebihan dan mulut kering

• Sering buang air kecil

• Merasa selalu lapar

• Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab

• Kelelahan

• Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki

• Luka yang sulit sembuh

• Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

 

Apabila Anda memiliki gejala tersebut atau tidak memilikinya tapi mempunyai riwayat diabetes, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal diabetes, seperti pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

• Tes HbA1C

• Tes gula darah puasa

• Tes gula darah sewaktu

• Tes gula darah 2 jam setelah makan

 

Jika Anda memiliki riwayat diabetes dalam keluarga tanyakan pada dokter seberapa sering Anda perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk diabetes.

"Selain itu, jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin jika Anda memiliki diabetes, termasuk jika kadar gula darah Anda sudah berangsur normal," ujar dr. Sidartawan.

Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan. Terlebih, diabetes kadang tidak menimbulkan gejala sampai ia menyebabkan komplikasi.

BANDARA
Seperti di PIK, Jalur Khusus Road Bike Bakal Dibangun di Sekitar Bandara Soekarno-Hatta

Seperti di PIK, Jalur Khusus Road Bike Bakal Dibangun di Sekitar Bandara Soekarno-Hatta

Sabtu, 19 April 2025 | 12:31

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Pemprov Banten untuk membangun jalur khusus bagi pesepeda road bike yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.

SPORT
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Arema FC BRI Liga 1 2024/2025, Asa Pendekar Cisadane Lanjutkan Kemenangan

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Arema FC BRI Liga 1 2024/2025, Asa Pendekar Cisadane Lanjutkan Kemenangan

Minggu, 20 April 2025 | 10:23

Persita Tangerang akan menjamu Arema FC pada laga pekan ke-29 BRI Liga 1 musim 2024/2025 yang digelar di Indomilk Arena, Minggu 20 April 2024, mulai pukul 15.30 WIB.

TOKOH
HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:11

Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.

MANCANEGARA
Kasus Pertama Belatung Menginfeksi Manusia Ditemukan di Meksiko, Begini Proses Terjangkitnya

Kasus Pertama Belatung Menginfeksi Manusia Ditemukan di Meksiko, Begini Proses Terjangkitnya

Minggu, 20 April 2025 | 10:46

Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan temuan mengejutkan, seorang perempuan lansia berusia 77 tahun dari Acacoyagua, wilayah selatan Chiapas, terinfeksi myiasis atau belatungan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill