TANGERANGNEWS- Sejumlah negara melakukan langkah vaksinasi pada warganya untuk mencegah flu babi. Misalnya saja Amerika Serikat dan Inggris. Tapi upaya ini belum akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
"Vaksinnya belum ada. Dan setahu saya belum ada di dunia, saat ini sedang diproses. Vaksin diperkirakan dosis pertama pada September-Oktober tapi ini harus diuji efektivitas dan uji teknis untuk memastikan," kata Direktur Jenderal P2PL DepKes RI Prof Tjandra Yoga Aditama, saat dihubungi, Kamis (30/7).
Saat ini, pemerintah terus melakukan upaya pencegahan sekaligus penanganan untuk meminimalisir flu babi. Misalnya saja dengan alat pengukur suhu di bandara dan juga pengawasan di pelabuhan.
"Kita juga sudah siap dalam melakukan penanganan di rumah sakit," tambahnya.
Dia menjelaskan, memang penyebaran flu babi di dunia sangat cepat. Jumlah pasien meningkat terus. Bahkan badan kesehatan PBB WHO, sudah tidak merilis lagi jumlah pasien per negara.
"Semua negara ada kasusnya, lebih dari 160 negara di dunia. Karena itu diberi nama pandemi, jumlah pasien meningkat terus di dunia dan jumlahnya terus menyebar," tutupnya.
(dtk)