TANGERANGNEWS- Ratusan warga Kunciran Jaya RT 06/02, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Banten menyambut kedatangan Supriadi (38) teknisi Merpati Airline. Salah satu dari 15 korban pesawat Twin Otter Merpati yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua (2/8). Para pelayat ini memenuhi rumah, halaman, dan jalan sekeliling rumah rumah korban.
Suasana duka menyelimuti kedatangan dan pemakaman, Supiadi. Bahkan, sang adik sempat tidak sadarkan diri melihat jenazah Supiadi.
Para keluarga, kerabat, maupun tetangga korban langsung bertakbir, ketika melihat jenazah bapak dari lima orang anak tersebut diturunkan dari ambulance untuk di semayamkan sejenak di teras samping rumahnya.
Sekitar satu jam kemudian atau pukul 20.00 WIB, jenazah korban yang berada di dalam peti di bawa ke musholah dekat rumah untuk di salatkan. Saat itu juga Jaka, salah satu adik korban histeris dan tidak sadarkan diri, sehingga tepaksa dibopong keluar masjid.
Begitu jenazah akan dimasukkan ke liang kubur, Jaka yang sudah siuman mendatangi beberapa orang yang ada di pemakaman itu untuk meminta agar kakaknya dimakamkan tanpa peti. Akibatnya jenazah korban yang sudah dikafani diangkat dari peti dan dimasukkan ke dalam liang kubur.
Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga, tepat di belakang rumah orang tuanya. "Almarhum akan dimakamkan tepat di samping makam nenek," ucap Hendra, adik korban yang lain.
"Kami memperoleh kepastian Supriadi meninggal dunia dalam musibah itu dari Sumiati adik korban yang ikut ke papuaâ€.ujar Dia
Menurut Hendra, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Pramoedya Purwoadi dan dapat menerima kenyataan atas terjadinya musibah itu.
"Keluarga ikhlas dan memang harus menerima kenyataan jika Supriadi akhirnya mengakhiri hidupnya saat menjalankan tugas," katanya.( Dedi)