TANGERANGNews.com-Kualitas tidur sering dikaitkan dengan beragam aspek kesehatan. Beberapa penelitian menyebut kualitas tidur berhubungan dengan gangguan otak dan fungsi memori, risiko diabetes hingga kemungkinan mengidap penyakit jantung.
Nah, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Drug and Alcohol Dependence menyebut kualitas tidur juga bisa digunakan untuk memprediksi risiko konsumsi alkohol dan penyalahgunaan obat terlarang pada remaja. Semakin buruk kualitas tidurnya, semakin rentan remaja kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Penelitian dilakukan oleh Brant P. Hasler kepada 186 anak laki-laki dengan rata-rata usia 11 tahun dengan melihat pola tidur mereka. 10 Tahun kemudian, peneliti kembali menemui mereka untuk diwawancara terkait konsumsi alkohol dan marijuana.
Hasil penelitian menyebut anak-anak yang kekurangan jam tidur dan memiliki kualitas tidur buruk berisiko lebih awal mengonsumsi alkohol dan menggunakan marijuana. Setiap satu jam waktu tidur yang berkurang, risiko penggunaan marijuana dan konsumsi alkohol naik hingga 20 persen.
"Kami menemukan bahwa pada remaja, masalah tidur lebih dulu dialami daripada konsumsi alkohol ataupun penggunaan marijuana. Karena itu memasukkan cukup jam tidur dan kualitas tidur yang baik sebagai salah satu langkah pencegahan kecanduan alkohol dan obat-obatan sangat penting," tutur Hasler, dikutip dari Medical Daily.
Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 11 persen alkohol di Amerika Serikat dikonsumsi oleh kalangan muda berusia 12 hingga 20 tahun. Ada 189.000 kasus rujukan rawat darurat yang terjadi tiap tahunnya akibat konsumsi alkohol sejak tahun 2010.
"Karena itu mengeliminasi faktor risiko kecanduan alkohol sangat penting. Salah satunya adalah dengan mencukupkan tidur pada anak dan menjaga kualitas tidurnya tetap baik. Tidak mudah memang, namun harus dilakukan demi mencegah mereka kecanduan alkohol atau obat-obatan di masa depan," tutup Hasler.