Connect With Us

Catur dan Legacy Partai Politik 

Tim TangerangNews.com | Senin, 7 Februari 2022 | 18:59

Ade Awaludin. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

Oleh : Ade Awaludin

TANGERANGNEWS.com-Menggelar perayaan untuk memperingati hari bersejarah bukan perkara mudah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 banyak kegiatan yang dibatasi. Kondisi ini tentu saja berdampak pada semua sektor terutama sosial dan ekonomi. Masyarakat minim interaksi dan silaturahmi.

Namun siapa sangka, pada situasi yang serba terbatas DPD Gerindra Banten dapat meramaikan semarak HUT ke-14 Partai Gerindra melalui turnamen catur. Event dengan total hadiah senilai Rp 250 juta ini benar-benar mengguncangkan seluruh asa dan suka cita kader partai. 

Tentu ini turnamen olahraga yang sangat menggiurkan bagi siapapun. Banyak kader-kader yang menyesal, mengapa mereka kurang latihan, mengapa tidak banyak persiapan dan lain sebagainya. Tapi setidaknya itu menjadi penyemangat para kader untuk terus berlatih. 

Ketua Percasi Provinsi Banten Amin Lukman yang ditunjuk sebagai mitra dalam penyelenggaraan tersebut, merasa kaget dan terharu menyaksikan perhelatan turnamen  catur yang diluar ekspetasi. Apalagi saat Ketua DPD Gerindra Banten, Desmon J Mahesa mengubah angka hadiah menjadi dua kali lipat, seperti hadiah utama yang semula Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta dan seterusnya.

Ide turnamen catur tersebut murni datang dari Desmon J Mahesa. Sebagaimana yang disampaikan Sekretaris DPD Gerindra Andra Soni, yang juga Ketua DPRD Provinsi Banten. Menurutnya, sebagai partai pemenang Pemilu 2019 di Banten, DPD Gerindra Banten harus ada alat perjuangan yang bisa diwariskan dan berdampak sistemik. Permainan catur diharapkan menjadi legacy partai yang bisa diwujudkan dalam kiprahnya membangun Banten. Legacy dari sosok politisi yang betul-betul memahami; apa esensi partai dalam negara demokrasi, apa yang bisa diberikan untuk bangsa dan daerah. Setidaknya itulah kata-kata yang selalu terlontar dalam berbagai kesempatan. 

Sebuah ide dan gagasan yang bukan saja sekedar ingin memberi suasana gembira, atau suka cita, namun ide gagasan bahwa permainan catur juga bisa menjadi pendorong dan berkontribusi dalam peningkatan indek pembangunan manusia di Banten atau human development index seperti indikator pada harapan hidup, akses kepada dunia pendidikan dan kesehatan. Hanya dengan orang-orang yang memiliki harapan hidup yang baik, serta kesehatan mental dan menyukai penggunaan otak dan nalarlah, olah raga jenis ini akan terus diminati sehingga mendorong atmosfir sosio-kultural di Banten agar lebih baik menjadi sesuatu yang penting dan harus terus diperjuangkan.

Seperti kita ketahui bahwa permainan catur adalah permainan ketangkasan, olah pikir, rasa dan emosi. Dimana permainan dengan melibatkan 2 orang pemain dengan menggerakan 16 bagian (delapan pion, dua kuda, dua gajah, dua benteng, satu ratu dan satu raja) di papan catur yang berkotak 64 buah kotak yang fokus utamanya adalah bagaimana membuat lawan pada posisi skak mate, dengan durasi waktu permainan yang terkadang disesuaikan berdasarkan kesepakatan, atau dengan durasi cepat dengan sistem skoring.  Olahraga ini lebih banyak membutuhkan konsentrasi dan pengendalian emosi, maka peranan otak betul-betul sangat menentukan. 

Sebagai pemain catur tentu faktor kesukaan terhadap olahraga ini sangat menentukan perjalanan karir seorang atlet selanjutnya. Seperti disampaikan seorang Grand Master Indonesia Suswanto Megantoro saat membuka acara Grand Opening Piala Bergilir Turnamen Catur Desmond J Mahesa Cup yang diselenggarakan DPD Gerindra Banten pada 5-6 Februari lalu. Saat usia usia 7 tahun, ia sudah mengenal dan suka dengan permainan catur. Sampai sekarang usianya yang ke-35, sudah banyak prestasi dan konstetasi yang dikuti baik dalam negeri maupun luar negeri. Menariknya lagi olahraga ini tidak mengenal batas usia dan tidak ada masa pensiun, bahkan bisa saja antara lawan soal usia terpaut jauh.

Menjadikan permainan catur sebagai salah satu alat perjuangan partai dalam mendorong dan mengangkat Provinsi Banten, adalah legacy yang sangat tepat dan visioner. Gerakan-gerakan dan filosofi dalam permainan catur diharapkan menjadi indikator sejauhmana penyelenggaraan pemerintahan di daerah berfokus pada penguatan pembangunan manusia dan elemen-elemen yang ada dapat bekerja sesuai garis ketentuan perundang-undangan. 

Selain itu dalam aspek olahraga, permainan catur bukan saja dapat mengangkat Banten ke pentas nasional atau dunia. Karena permainan ini adalah permainan otak, olah rasa, startegi dan emosi, diharapkan prioritas pembangunan pada penguatan sumber daya manusia harus memadai, penguatan terhadap nutrisi dan gizi anak-anak di Banten, layanan kesehatan yang baik, misalnya agar tingkat stunting di Banten yang masih 23 % pada tahun 2021 bisa terlewati di target nasional  20% di tahun 2024 nanti. 

Mendorong tingkat kelayakan hidup di Banten semakin baik, kehidupan sosio-kultural, kehidupan toleransi dan masyarakat yang memiliki etos kerja yang fokus pada prestasi-prestasi, kehidupan kepegawaian yang fokus pada kualifikasi, kompetensi dan berkinerja baik sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Salah satu klausulnya bahwa UU tesebut mendorong implementasi merit sistem dalam pengelolaan kepegawaian. Bukan masyarakat yang fokus pada ambisi-ambisi yang terkadang minim potensi. 

Dengan legacy ini diharapkan pula akan tumbuh budaya masyarakat dengan narasi-narasi yang baik. Karena sistem masyarakat seperti itu akan mendorong terwujudnya masyarakat madani,  masyarakat maju dan mau berkemajuan, masyarakat yang sadar diri dan saling menghargai potensi dan peran masing-masing (karena seorang pion tidak mungkin menjadi yang lain, sebelum menyelesaikan tugasnya), mendorong budaya berpikir semakin baik dengan berpijak pada hukum klausalitas (sebab-akibat) misalnya, bukan selalu tentang subyektifitas. Hanya di tangan masyarakat yang sehat dan berpikir rasional, akan lahir pemimpin-pemimpin yang pemikir dan rasional pula, sehingga bisa menimbang rasa keadilan dengan rasionalitas. 

Pemimpin yang diharapkan mampu berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan rakyatnya, mampu memahami apa yang rakyat butuhkan dan harus diperjuangkan. Bukan pemimpin yang memaksakan segala kebijakan demi mencapai tujuan yang belum tentu capaian-capaian tersebut diharapkan rakyat. 

Untuk menuju Banten yang makin baik, kita butuh pemimpin yang banyak mendengarkan bukan yang ingin didengar. Karena seni catur telah mengajarkan bahwa dalam diam pun potensi kemenangan selalu ada, sepanjang memahami jalan pikiran lawannya.

Semoga dengan kembali digerakannya olah raga catur di wilayah Banten, terutama yang akan nanti ditindaklanjuti oleh seluruh kader-kader Gerindra se-Banten, baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan atau desa-desa dan rukun tetangga. Gerakan mengawal kebijakan-kebijakan yang berfokus pada peningkatan harapan hidup, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, lietarasi membaca di lingkungan terdekat akan semakin baik. Sehingga kader dan masyarakat Banten terus berusaha merawat akal sehat dan membangun sportifitas, agar legacy tersebut  menjadi budaya baik di tanah Jawara ini. (*)

MANCANEGARA
Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Rabu, 20 Maret 2024 | 13:33

India merupakan negara yang terletak di Asia Selatan dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia menggeser posisi Tiongkok.

KOTA TANGERANG
Pendatang Baru Wajib Tahu, Ini Syarat Urus Pindah Domisili ke Kota Tangerang

Pendatang Baru Wajib Tahu, Ini Syarat Urus Pindah Domisili ke Kota Tangerang

Jumat, 19 April 2024 | 18:40

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang mengimbau para pendatang yang ingin menetap di Kota Tangerang agar segera mengurus administrasi kependudukannya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill