Oleh: Elisa Shifa Maulida, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TANGERANGNEWS.com-Boys Love (BL) merupakan salah satu genre drama yang mengandung unsur LGBT di dalamnya, LGBT adalah akronim dari kata Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgende yang mengacu pada orientasi seksual. Saat anak beranjak remaja, mereka mulai mencari dan mengetahui orientasi seksualitasnya, apakah mereka Heteroseksual, Lesbian, Homoseksual, atau Biseksual.
Heteroseksual berarti seseorang menyukai atau memiliki ketertarikan kepada lawan jenis, misalnya perempuan suka dengan laki-laki begitu pun sebaliknya. Lesbian berarti seorang perempuan yang menyukai atau memiliki ketertarikan kepada sesama jenisnya. Homoseksual berarti seorang laki-laki yang menyukai atau memiliki ketertarikan kepada sesama jenisnya. Biseksual berarti seseorang yang menyukai atau memiliki ketertarikan kepada lawan jenis dan sesama jenisnya. Salah satu yang dapat memengaruhi seksualitas tersebut adalah dengan menonton drama Boys Love (BL).
Apa Itu Boys Love (BL)?
Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan adanya perkembangan teknologi, masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet, contohnya seperti media hiburan online. Media hiburan online merupakan format yang berbentuk foto, video, suara, dan tulisan. Perkembangan teknologi juga mengiringi berkembangnya industri perfilman pada masa kini yang dapat memudahkan para remaja mengakses film atau drama dari negara lain, salah satunya drama bergenre Boys Love (BL). Boys Love (BL) merupakan genre yang mengisahkan hubungan asmara antara laki-laki dengan laki-laki.
Boys Love (BL) pertama kali muncul pada tahun 1970 di negara Jepang. Boys Love (BL) berawal dari adaptasi manga yang tersusun sebagai komik dan mulai berkembang menjadi drama atau film. Cerita Boys Love (BL) dapat merujuk kepada ideologi patriarki karena hanya menampilkan kisah cinta antar laki-laki, sedangkan peran perempuan menjadi tokoh sampingan atau bahkan dihilangkan.
Drama bergenre Boys Love (BL) menggambarkan 2 karakter dengan peran yang berbeda biasanya disebut dengan seme dan uke, sebutan ini berasal dari bahasa Jepang. Seme (menyerang) berperan sebagai laki-laki maskulin dan berpenampilan seperti layaknya seorang laki-laki. Uke (menerima) berperan sebagai laki-laki yang memiliki karakter feminim dan soft dibandingkan laki-laki pada umumnya.
Selain itu, penggemar yang menyukai drama genre Boys Love (BL) disebut sebagai fujoshi dan fudanshi. Julukan fujoshi dan fudanshi berasal dari bahasa Jepang yang artinya fu (busuk), joshi (wanita), dan danshi (pria). Julukan tersebut ditujukan untuk mengolok-olok mereka yang menyukai konten homoseksual.
Perkembangan drama genre Boys Love (BL) menjadi hal lazim yang membuat banyak negara bersaing dan berlomba-lomba untuk memproduksi drama dengan genre tersebut, salah satunya Thailand. Negara Thailand sangat sukses dengan produksi drama Boys Love (BL)nya, kesuksesan tersebut membuat drama Boys Love (BL) asal Thailand populer dan memiliki banyak peminat dari negara lain, termasuk Indonesia. Di Thailand sendiri fenomena suksesnya drama Boys Love (BL) karena keberhasilan dari drama 2Gether: The Series yang tayang pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Genre Boys Love (BL) semakin mendunia, terutama di negara-negara Asia yang berhasil membawa budaya baru, yaitu kehidupan LGBT yang menjadi kontroversi di lingkungan para penggemar.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak peminat terhadap drama bergenre Boys Love (BL). Hal ini dibuktikan dengan mudahnya masyarakat Indonesia dalam mengakses drama Boys Love (BL). Kebanyakan dari penggemar drama tersebut memiliki rentang usia 16-18 tahun (29%) dengan persentase terbesar yang berprofesi sebagai pelajar SMA, kemudian usia 19-21 tahun (20%) menempatkan posisi kedua persentase terbesar dari kalangan mahasiswa tingkat awal, usia 22-24 berada diposisi ketiga persentase terbesar yaitu 24% yang merupakan mahasiswa tingkat akhir, usia 10-12 tahun (16%) dan sebagai responden memiliki persentase sebesar 11% dengan rentang usia 13-15 tahun. Sebagian dari mereka masih menyembunyikan identitasnya sebagai seorang yang menyukai Boys Love (BL), hal ini disebabkan karena pandangan masyarakat Indonesia masih tabu dengan percintaan sesama jenis, yang membuat mereka takut untuk mengekspresikan diri mereka.
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga heteroseksual masih menjadi satu-satunya orientasi seksualitas yang dianggap normal. Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Hujuraat (49) ayat 13, QS. An-Nisa (4) ayat 1, dan QS. Ar-Ruum (30) ayat 21:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujuraat: 13)
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa: 1)
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum: 21)
Dari beberapa penggalan terjemahan ayat di atas menunjukkan bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan merupakan pokok bahasan yang diajarakan tanpa adanya keraguan. Selain untuk memenuhi kebutuhan biologis, hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang tentram dan suci, sehingga dapat menghasilkan keturunan yang baik. Tidak mungkin seorang anak lahir dari hubungan sesama jenis. Hubungan sesama jenis ada untuk memenuhi hawa nafsu yang menyimpang, sehingga dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia. Dalam hal ini Islam menyatakan bahwa hanya berhubungan dan berpasangan antara laki-laki dan perempuan yang dianggap normal.
Faktor dan Motif Tujuan Menonton Boys Love (BL)
Alasan mengapa drama genre Boys Love (BL) digemari banyak orang, termasuk remaja muslim (mayoritas perempuan), karena drama tersebut memiliki keindahan cerita secara keseluruhan meliputi alur cerita yang ringan, mudah dipahami oleh penonton juga dikemas dengan rapi dan tidak membosankan, kerupawanan para pemerannya, totalitas akting para aktor, serta teknik pembuatan film berkualitas yang dapat memanjakan mata penonton. Selain alasan tersebut masih ada beberapa faktor mengapa drama Boys Love (BL) sangat digemari, antara lain:
Pertama, adanya rasa penasaran yang muncul ketika mengetahui tentang drama Boys Love (BL) di beranda media sosialnya. Dengan adanya rasa penasaran terhadap drama tersebut terutama terhadap pemerannya membuat penggemar mencari tahu lebih dalam dan terlalu jauh hingga membuat mereka terobsesi dan kecanduan.
Kedua, Media sosial memiliki pengaruh besar pada penyebaran drama Boys Love (BL), karena media sosial menghadirkan dunia tanpa batas yang dapat memudahkan para penggemar mengakses media hiburan mengenai Boys Love (BL). Keinginan penggemar untuk menonton drama tersebut karena selalu muncul di beranda media sosial, sehingga menjadikan konten-konten Boys Love (BL) yang paling sering dintonton dibandingkan dengan konten lainnya. Ditambah media sosialnya selalu memunculkan rekomendasi maupun cuplikan drama tersebut, sehingga semakin sulit untuk berhenti menontonnya.
Ketiga, Visual artis sangat berpengaruh pada kesuksesan drama Boys Love (BL) yang mana artis tersebut memerankan drama memang memiliki ciri dan bentuk fisik yang rupawan sehingga menjadi pujaan para penggemar. Kebanyakan alasan penggemar menonton drama Boys Love (BL) karena dapat melihat pria tampan, tinggi, dan putih sekaligus, namun masih banyak penggemar yang menilai dari alur cerita dan kehebatan akting para pemerannya. Dapat disimpulkan bahwa visual seorang artis Boys Love (BL) berpengaruh untuk menarik minat para penggemar, tetapi dibalik visual dan ketampanan para artis, alur cerita dan akting pemeran juga menjadi tolak ukur suksesnya drama Boys Love (BL).
Keempat, teman dan pergaulan berperan penting dalam mengubah perlaku dan pola pikir seseorang. Teman dan pergaulan sangat memengaruhi seseorang menjadi penggemar drama Boys Love (BL), karena mereka tertarik dengan apa yang diceritakan oleh temannya tentang pengalaman menonton Boys Love (BL). Terkadang teman yang mereka temui sesama fujoshi dan fudanshi juga sehingga lebih susah bagi mereka untuk meninggalkan dunia tersebut.
Ketika seseorang menonton drama Boys Love (BL), pasti mereka memiliki beberapa motif tujuan, seperti:
Pertama, bentuk dukungan kepada artis Boys Love (BL) yang dilakukan dengan cara menaikkan viewers sehingga drama tersebut semakin populer. Hal ini dilakukan karena jika drama tersebut sukses maka kemungkinan besar couple Boys Love (BL) tersebut memiliki kesempatan untuk mendapatkan projek-projek baru bersama lagi pada tahun-tahun selanjutnya.
Kedua, bentuk penyaluran emosi, maksudnya para penggemar menjadikan Boys Love (BL) sebagai tempat menyalurkan emosi yang terpendam dengan bentuk rasa sedih, kecewa, dan bahagia. Pelepasan emosi tersebut sangat diperlukan untuk menenangkan pikiran juga dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya dengan hati dan pikiran yang lebih baik. Dengan menonton Boys Love (BL) beberapa orang dapat melupakan dan istirahat dari permasalahannya sejenak.
Ketiga, menyalurkan hasrat seksual, beberapa orang yang menonton Boys Love (BL) membuat imajinasi sendiri di dalam pikirannya kepada artis Boys Love (BL). Imajinasi yang dilakukan mereka berupa keinginan memiliki pasangan seperti pemeran di drama tersebut bahkan tidak jarang juga mereka berimajinasi lebih jauh dengan membayangkan berhubungan seks dengan artisnya.
Penayangan dan maraknya drama Boys Love (BL) memberikan banyak dampak, saat ini drama Boys Love (BL) menjadi salah satu senjata dalam menyebar luaskan gerakan kelompok LGBT.
Pengemasan dalam tiap cuplikan-cuplikan drama tersebut membuat masyarakat memiliki pandangan dan konsep baru terhadap LGBT. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menggemari drama-drama bergenre Boys Love (BL). Mereka yang masih kebingungan mencari arah orientasi seksualitasnya, pada akhirnya menemukan pembenaran karena adanya penayangan dari drama Boys Love (BL), padahal yang mereka sebut pembenaran itu sebenarnya salah.
Suatu hal yang memang ditetapkan salah tidak akan pernah bisa menjadi kebenaran dalam perspektif mana pun. Homoseksual dan LGBT merupakan bentuk penyimpangan seksual, hal ini didasari dari mereka yang menyebutkan bahwa tindakan tersebut bagian dari Love is Love.
Solusi agar Berhenti Menonton Boys Love (BL)
Sebagai seseorang yang pernah menonton drama Boys Love (BL) memang sangat sulit untuk keluar dan meninggalkan dunia tersebut, apalagi bagi mereka yang sudah kecanduan dan menjadikan Boys Love (BL) sebagai sumber kebahagiaannya.Meski mengalami kesulitan, kita harus memiliki tekad yang kuat untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi, sebab tak ada kebahagiaan yang abadi di dunia, carilah keridaan Allah yang lebih berharga daripada segalanya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh para penggemar Boys Love (BL) agar bisa berangsur-angsur berhenti menonton drama tersebut, antara lain:
pertama, dengan memperkuat iman. Solusi pertama yang bisa dilakukan untuk berhenti menonton Boys Love (BL) adalah memperbanyak ibadah dan berdoa yang dapat mencegah dari berpikiran kotor, selain itu meminta kepada Allah Swt. untuk diperkuat iman dan dijauhkan dari hal-hal tersebut. Jaga dirimu dari godaan dan taatilah ajaran agama yang telah diturunkan oleh Allah Swt.
Kedua, membatasi akses-akses untuk menonton drama tersebut bisa dengan cara memblokir situs-situs yang menampilkan banyak konten Boys Love (BL).
Ketiga, memilih teman dan pergaulan yang baik, salah satu faktor penyebab seseorang menonton Boys Love (BL) karena adanya pengaruh dari teman. Sebagai manusia yang berakal mulai sekarang bijaklah dalam memilah teman, teman yang baik bisa membawa anda ke jalan yang baik juga. “Teman itu menentukan kebiasaan, teman itu menentukan cara berpikir seseorang, teman itu menentukan kualitas pengalaman seseorang. Jadi bertemanlah dengan orang yang tepat agar tidak tersesat.” -Nikma Basyar
Keempat, menyibukkan diri dengan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, seperti berolahraga, memasak, dan mengikuti kegiatan sosial.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa menonton drama Boys Love (BL) sangat berpengaruh pada orientasi seksualitas seseorang, yang bisa menimbulkan penerimaan terhadap penyimpangan seksual dan kemungkinan besar teridentifikasi sebagai pelaku LGBT. Sebelum terjerumus terlalu dalam ke dunia LGBT marilah kita memperbaiki diri, tinggalkan hal-hal yang membuat kita terlena dalam maksiat, niatkan semuanya sebagai bentuk taat seorang hamba kepada Tuhannya, sebab perilaku LGBT bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga bisa merugikan orang lain dan masyarakat sekitar.