Maskapai Businees Air Rambah Jamaah Umroh Indonesia

Pesawat yang membawa jamaah Indonesia dari Arab Saudi  itu mendarat di  Terminal 2D, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.00 WIB , Minggu (9/7).

Saat pertama kali mendarat, pesawat Boeing 767 dengan sheet  berjumlah 270  itu pun disambut oleh sejumlah karyawan PT Yassinta Andromeda Kencana yang menjadi agent  resmi Businnes Air untuk penumpang di Indonesia.   

Seluruh penumpang pun mendapat sambutan yang hangat serta mendapat kalungan bunga. Tak terkecuali kaptain pilot yang membawa pesawat baru itu ke Indonesia.

Menurut Managing Director PT Yassinta Andromeda Kencana Mochammad Taufan Hidayat pihaknya melirik pasar jamaah umroh Indonesia yang begitu banyak yang ingin umroh tetapi kekurangan armada.

 “Banyak orang yang ingin umroh, tetapi armadanya kurang. Di Indonesia kan sebenarnya banyak yang ingin pergi haji, tetapi karena memakan waktu yang cukup lama, akhirnya memilih umroh dulu,” terangnya.

Dirinya meyakini, dengan kenyamanan yang dimiliki Businees Air dan harga yang bersaing terbang dengan Businees Air akan menjadi  pilihan baru buat para jamaah umroh. “Ini adalah penerbanngan yang pertama kali,” ujarnya.

 

Hal itu pun diamini oleh Ferry Andria leader tour  jamaah Umroh yang membawa 46 jamaah. Menurutnya, petugas maskapainya yang membuat dirinya tak malu membawa jamaah umroh menumpang pesawat Businees Air.

 “Saya ini bawa jamaah umroh dari Sabang sampai Merauke. Kami terkesan, karena petugasnya ketika transit benar-benar memperhatikan jamaah. Apalagi kepada jamaah yang sedang sakit . Kita jadi tidak terlalu capek mengurus, hanya tinggal menemani saja,” terangnya.

Sedangkan Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In Bound Indonesia  Magnatis Chaidir mengatakan, yang jelas dengan hadirnya Businees Air dapat mempermudah para jamaah umroh dan haji.

“Kesempataan masyarakat untuk umroh semakin luas dan pilihan semakin banyak. Dan, buat kami asosiasi, kebetulan PT Yassinta Androeda Kencana adalah salah satu anggota kami, sehingga perlindungan terhadap konsumen lebih dapat terproteksi agar tidak merugikan jamaah,” terangnya. (DRA)