TANGERANG-Miing
benar-benar memanfaatkan waktu kampanye putaran pertama pada Pilkada Kota Tangerang
yang dijatah oleh KPU dengan tidak membuang
waktu.
Tak tanggung-tanggung Miing menjadi khatib Jumat (16/08) di Masjid Jamiatul Khoir yang terletak Cipondoh, Kota Tangerang.
Ceramah Miing pun mengajak kepada masyarakat untuk mewujudkan kota Tangerang sebagai kota yang dicita-citakan, yakni Kota Akhlaqul Kharimah.
“Apakah Kota Tangerang yang memiliki motto Akhlaqul Kharimah sudah berbanding lurus dengan motto yang kita muliakan ini. Inilah yang timbul untuk dijadikan pertanyaan. Nabi Muhammad itu membawa kafir masuk ke agama Islam karena akhlak yang mulai,” ujar Miing.
Diujung ceramahnya, Miing juga menyampaikan . “ Semoga Kota Tangerang, pemimpinanya punya minimal sifat-sifat yang bisa mencontoh ahlak mulianya Nabi. Jujur, amanah. Karena kesalahan masyarakat yang berbuat seenaknya atas aturan yang sudah dibuat, bukan kesalahan masyarakat sendiri. Masyarakat punya bapak, punya pemimpin,” tuntasnya.
Usai salat, Ketua DKM Masjid tersebut meminta kepada jamaah untuk tidak pergi. Pasalnya, Miing akan mendatangi satu persatu berkeliling ke jamaah untuk menyalaminya langsung.
Tampak sejumlah jamaah antusias, karena baru pertama kali melihat langsung wajah Miing. Diantaranyaa bahkan memeluk Miing.
Ketika ditanya soal ceritanya bagaiamana dia menjadi khatib, Miing mengaku dia diundang untuk bersilatuhrahmi oleh Ketua DKM masjid tersebut.
“Pertama karena saya dipersepsikan, bukan agama Islam. Karena dalam gambar saya, saya tidak pernah menambahkan kata Haji pada nama saya. Saya kira, saya tidak perlu menyebutkan berapa kali saya naik haji kan, ini saya jadi khatib bukan yang pertamaa kali,” ujarnya.
Apakah dirinya tidak takut sampai di semprit Panwaslu?
“Pertama memang ini
hari saya (kampanye). Tetapi memang tidak diperbolehkan kampanye di tempat ibadah.
Saya juga tidak berkampanye kan tadi? Tidak ada atribut, itu kalau ada atirbut
saya, bukan saya yang pasang. Lagian ada Pak Sachudin juga kan tuh gambarnya.
Saya juga tidak mengajak atau menyampaaikan visi misi atau menyuruh. Tidak berpasangan. Bahwa umat ini tahu saya calon wali kota, itu tidak bisa ditutupi, tetapi saya kan Islam, ketika saya diminta berkhutbah, masa tidak boleh. Saya yakin kalau pun ada Panwas saya tidak takut, karena saya tidak bersalah,” ujarnya.
Apakah dirinya meniru Jokowi-Ahok, menurut Miing tidak ada salahnya jika dirinya mencotoh yang baik. “Toh satu partai juga, saya kira kalau niru yang bagus mah tak apa,” tuntasnya.