TangerangNews.com

Kapolresta Tangerang Minta Anggotanya Tetap Kenakan Baju Dinas

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 17 Agustus 2013 | 16:05 | Dibaca : 2164


ilustrasi senpi (tangerangnews / tangerangnews)


TANGSEL-Maraknya aksi penembakan terhadap anggota polisi di wilayah Tangerang, khususnya Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengakibatkan tiga orang anggota polisi tewas tak membuat Kapolresta Tangerang Kombes Pol Irfing Jaya melarang anggota-nya mengenakan seragam.


"Petugas tentu baju dinas diwajibkan. Kita tetap akan gunakan baju polri apa pun resikonya," kata Kapolresta Tangerang Kombes Irfing Jaya saat pemakaman Bripka Maulana di Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013).

Menurut Irfing, sudah ada arahan dari Mabes Polri agar tiap anggota polisi waspada dan memperhatikan keselamatan. Polres Kota Tangerang akan meningkatkan keamanan pasca penembakan jelang hari kemerdekaan itu.

"Kewaspadaan kita tingkatkan. Arahan pimpinan seperti biasa, polisi tetap berseragam. Setelah ini razia ditingkatkan," tuturnya.

Irfing juga menyatakan, penanganan kasus ini diambil oleh Mabes Polri secara langsung dengan dibantu Polda Metro Jaya.

 "Langsung dipimpin dan dicover oleh Mabes polri, dari Polda bantu backup juga," ucap Irfing.

Diketahui korban terakhir adalah semalam. Kedua polisi yang tewas ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang, Jumat malam lalu mendapatkan kenaikan pangkat.

"Kus Hendratna yang semula Aiptu, naik jadi Ipda Anumerta. Ahmad Maulana yang semula Bripka menjadi Aipda Anumerta," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto .


Polisi masih menyelidiki barang bukti berupa sepeda motor dan tas milik pelaku yang ditinggalkan di lokasi penembakan.

Polisi belum bisa memastikan pelaku aksi tersebut sama dengan pihak yang melakukan penembakan-penembakan sebelumnya, meski demikian, pihaknya menyebut rentetan penembakan aparat itu sebagai teror.

"Kalau perilakunya, perilaku teror," katanya.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto  mengatakan,  Jumat malam itu Aiptu Kus Hendratna hendak menghadiri apel peringatan hari kemerdekaan di Polsek Pondok Aren.

Kus dipepet kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor, lalu itembak di bagian belakang kepala hingga langsung jatuh tersungkur.

Dia menjelaskan, di belakangnya ada tim buser berjumlah empat orang berkendaraan sebuah mobil menuju arah yang sama. Melihat kejadian tersebut, tim buser itu langsung mengejar dan menabrak motor pelaku, namun mobil kemudian terperosok ke got tanggul jalan.

"Pelaku yang turun dari motor datang dan menembak supir Avanza (Bripka Maulana) yang baru keluar dari pintu dan mati ditempat," ujarnya.

Saat itu sempat terjadi baku tembak tim buser dengan pelaku sebelum akhirnya pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor milik warga, sementara motor milik pelaku ditinggalkan di lokasi kejadian.