TANGERANG-Kenapa Wahidin Halim sampai dipecat dari kursinya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten. Salah satunya Wahidin Halim dianggap telah melecehkan partai pemenang Pemilu pada 2004 dan 2009 tersebut, karena dirinya mundur mencalonkan diri sebagai calon legislatif untuk DPR RI. Padahal, Wahidin sebelumnya ingin menjadi anggota DPR RI.
Bahkan dalam perjalannya untuk duduk di DPR RI , Wahidin sampai mengundurkan diri sebagai Wali Kota Tangerang pada Rabu (29/05) silam yang masa kepimpinannya sebagai wali kota akan habis pada November 2013 mendatang.
"Sebagai orang yang hanya bisa menikmati kemenangan, Wahidin tak pantas melecehkan partai ini. Dia kan waktu masuk 2011, ketika itu Partai Demokrat pemenang Pemilu. Bahkan, dia pun menikmatinya Partai ini dengan menjadikan partai ini sebagai kendaraan dia untuk maju sebagai Gubernur Banten, meskipun kalah," tutur Herry.
Menurut Herry, sudah jelas Wahidin Halim tidak sejalan dengan Partai Demokrat. "Dia yang mencalonkan diri sebagai caleg, kemudian ketika partai menyetujui, eh dia mundur karena dia ingin tetap mempertahankan jabatannya jadi wali kota. Ini kan akal-akalan dia terus,"terangnya.
Padahal, kata Herry, nama Wahidin Halim sudah ada di Daftar Caleg Tetap (DCT). "Jadi seandainya dia terpilih pun besok, partai pasti akan langsung mem-PAW (pergantian antar waktu),"ujarnya.
Sedangkan persoalan lain, Wahidin Halim dengan jelas-jelas memasang berbagai spanduk mendukung adiknya Abdul Syukur yang berpasangan dengan Ketua DPD PKS Kota Tangerang Hilmi Fuad pada Pilkada Kota Tangerang.
Padahal, Partai Demokrat mengusung kadernya sendiri Arief R Wismansyah yang bergandengan dengan Camat Pinang Sachrudin. Wahidin urung menjadi anggota DPR RI, diduga untuk mencegah Arief R Wismansyah menjadi Plt Wali Kota Tangerang.
Wahidin sendiri tidak bisa mencalonkan diri kembali karena sudah dua periode menjabat sebagai wali kota Tangerang. Periode kedua dia maju menjadi Wali Kota Tangerang dengan menggandeng Arief R Wismansyah.