TangerangNews.com

Rp300 Miliar untuk Tol Tangerang-Merak

Dira Derby | Jumat, 30 Agustus 2013 | 12:48 | Dibaca : 2059


PT MMS memberikan penjelasan terkait pelebaran jalan. (Dens Bagoes Irawan / TangerangNews)



TANGERANG-Jalan tol Tangerang-Merak yang menjadi satu-satunya jalan bebas hambatan  menuju pulau Sumatera, atau ke Banten sedang dilebarkan dari dua lajur menjadi tiga lajur.  

Namun, tidak seluruhnya jalan tersebut dilebarkan. Operator jalan tol tersebut, yakni  PT Marga Mandala Sakti (MMS) hanya melebarkan dan memperbaiki kilometer yang trafficnya padat. Menurut  Deputy Kadiv Pemeliharaan PT MMS Agung Prasetyo, ada sekitar 7,5 kilometer jalan yang harus dilebarkan.

“Tendernya sudah digelar dan sudah ada pemenangnya. Bahkan sudah dikerjakan dengan kondisi pengerjaan sampai dengan saat ini 25 %. Penggerjaan akan selesai pada April 2014,” terangnya.
 
Adapun jalan yang dilebarkan meliputi jalan Cikupa-Balaraja Timur-Balaraja Barat dengan kilometer 31- 38,500 dari arah Tangerang ke Merah.  Agung menuturkan, sejak rekontruksi yang selesai pada 2012 lalu, traffic di ruas tersebut merupakan ruas yang paling padat dengan capaian rata-rata 40.000 kendaraan perhari.

 “Dari ruas Bitung sampai Balaraja Barat merupakan traffic paling padat di sepanjang tol ini,” tuturnya.

Selain untuk melebarkan jalan, Agung juga menyatakan, Rp300 miliar tersebut juga untuk melakukan pemasangan tiang pancang di kilometer 38, yang menyebabkan beton jalan retak.

“Di sana memang tanahnya labil, jadi harus dipasang tiang pancang agar kuat. Tetapi, saya juga tidak mengerti ruas jalan sebaliknya dari arah Merak ke Tangerang semua sudah dipasang tiang pancang, sedangkan dari arah Tangerang ke Merak tidak dipasang, baru ini,” tuturnya.

Sementara itu, ditanya soal banjir yang nyaris setiap dua tahun sekali terjadi di ruas Ciujung, Legal and  Public Realation Division Head Indah Permanasari mengaku, hingga saat ini pihak Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga belum menyelesaikan pembangunan tanggul di Sungai Pamarayan dan Sungai Ciujung.

“Jadi kalau ditanya besok banjir lagi atau tidak? Kami tidak tahu. Karena penyebab banjir bukan karena kami, itu terjadi karena beban air yang tumpah ke ruas tol,” terangnya.