Tangsel- Rumah pengusaha Kertas Pola Winson, di Perumahan Taman Sari Bali View, Jalan Kintamani Blok C 1 Nomor 18, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel, Jumat (27/9) pagi sekira pukul 03.30 WIB dilempar granat oleh orang tidak dikenal.
Hingga kini Polda Metro Jaya masih mendalami motif dibalik pelemparan granat tersebut.Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, namun beberapa kaca pecah dan pintu depan rumah mengalami kerusakan.
Sementara disebelah rumah korban juga ditemukan serpihan kaca seperti bekas tembakan.Sekira pukul 06.00 WIB, Tim Unit Identifikasi dan Pusat Laboratorium Forensik Polri dari Mabes Polri melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Pukul 07.30 WIB Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sujarno, beserta jajarannya mendatangi TKP. Sayang Jenderal bintang satu ini enggan berkomentar, ia meminta awak media mengambil keterangan dari Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Slamet Riyanto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelemparan granat terjadi begitu cepat. Saat kejadian, terdengar suara jendela pecah, dan tidak lama berselang disusul suara ledakan diruang tamu yang menyebabkan pintu rumah mengalami kerusakan pada bagian bawah. Dugaan sementara pelaku berjumlah satu orang dan menggunakan sepeda motor.
Seorang saksi, Candy Satrio, memastikan pelaku masuk bukan lewat pintu utama. Indikasi itu dilihat dari sistem pengamanan pada kedua pintu utama tergolong ketat.
“Saya yakin pelaku lewat dua pintu lainnya yang tidak dijaga petugas keamanan komplek,” ungkapnya
Artis sinetron yang rumahnya berseberangan dengan Pola Winson ini mengaku ada dua pintu utama yakni, bagian depan yang berada di Jalan Raya Cirendeu dan Ubud. Kedua pintu utama itu menurutnya tidak bisa dilewati sembarang warga.
Dirinya menyayangkan petugas keamanan yang kurang memperhatikan kedua pintu penghubung itu hingga dibiarkan terbuka.
Sopir Korban, Muhamad Sutarni, mengatakan, sebelum kejadian, Pola Winson baru saja merayakan ulang tahunnya ke 45 di Pacific Place, Jakarta, bersama teman-temannya.
“Pulangnya jam setengah dua malam,” kata Sutarni.
Sutarni juga mengungkapkan, majikannya merupakan seorang pengusaha kertas, dan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Persekawanannya itu sudah terjalin lama, bahkan sejak Pak Soeharto masih menjabat presiden.
“Udah lama Mas, dari zaman Pak Harto, keduanya teman bisnis,” terangnya.
Ditanya apakah majikannya pengurus Partai Gerindra, Sutarni mengatakan tidak, hanya rekan bisnis semata.Pola Winson membenarkan kedekatannya dengan Prabowo Subianto.
Meski demikian hubungannya hanya sebatas berbisnis, di luar itu, ia tidak begitu paham aktivitas Prabowo. Winson juga enggan berspekulasi apakah kejadian ini ada korelasinya dengan mantan Danjen Koppasus tersebut.
“Saya tidak tahu, itu tugas polisi untuk mengungkap kasus ini,” terangnya.
Winson mengisahkan saat kejadian ia baru selesai buang hajat, tidak berselang lama terdengar suara kaca pecah dan besi jatuh. Setelah itu terdengar suara ledakan kencang hingga mengeluarkan kepulan asap pekat berwarna abu-abu.
“Waktu saya keluar rumah, tetangga depan rumah teriak sambil menunjuk arah kaburnya pelaku yang memakai jaket hitam dan helm,” ungkapnya.
Ia pun mengejar pelaku hingga ke ujung jalan perumahan yang telah dihuninya sejak 1995 lalu. Winson berpapasan dengan seorang petugas keamanan yang mengendarai sepeda motor untuk mencari sumber suara ledakan.
Lantaran tak berhasil mengejar pelaku teror, Winson kembali ke rumahnya, dan menemukan sebuah pin senjata peledak di dekat mobil pribadinya. Pengusaha asal Medan, Sumatera Utara ini kemudian langsung menghubungi aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus teror tersebut.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Slamet Riyanto menyatakan pihaknya masih mendalami penyelidikan. Dugaan awal pelaku satu orang, apakah pakai sepeda motor atau tidak masih dalam penyelidikan, namun pelaku melempar tanpa menggunakan sepeda motor.
Hingga saat ini pihaknya telah memeriksa beberapa saksi-saksi, diantaranya pemilik rumah Pola Winsun, pembantu rumah tangga, dan para tetangga.
Perwira menengah ini menduga bahan peledak tersebut merupakan jenis granat, namun belum diketahui granat jenis apa yang dilempar tersebut.
Slamet juga mengatakan tidak ada penembakan dalam kejadian ini. Adanya pecah kaca yang terjadi rumah tetangga korban disebabkan serpihan dari bahan peledak atau granat dari rumah milik Pola Winson yang terpental sampai kerumah tetangganya.
Mengenai kedekatan korban dengan Prabowo, Wahyu enggan berkomentar, “Wah saya enggak tahu,” katanya.