TANGERANG-Hari ini KPU Provinsi Banten telah melakukan rapat verifikasi terkait pemeriksaan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Ahmad Marju Kodri (AMK)- Gatot Suprijanto.
KPU Banten yang mengambil alih pekerjaan KPU Kota Tangerang, memang diminta Mahkamah Konstitusi (MK) , dalam amar putusannya untuk melakukan verifikasi AMK-Gatot dan urusan verifikasi parpol Hanura, apakah mendukung Harry Mulya Zein-Iskandar atau AMK-Gatot.
Dalam rapat verifikasi yang digelar di lantai dua gedung KPU Kota Tangerang tadi, tampak AMK-Gatot turut hadir. Rapat itu sendiri dipimpin langsung oleh anggota KPU Provinsi Banten Saeful Bahri.
Agus Muslim anggota Panwaslu Kota Tangerang mengharapkan, peristiwa dengan mengabaikan aturan pencalonan meski atas dasar putusan dewan kerhormatan penyelenggara pemilu (DKPP) diharapkan tidak akan kembali dimasa yang akan datang. “Untuk itu, putusan MK harus dijalankan dengan sebenar-benarnya,” ujar Agus Muslim, Selasa (8/10).
Sementara perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang dr. Suryadi mengatakan, bahwa tes kesehatan ini dilakukan atas dasar keputusan MK.
“ Kami hanya menjalankan tugas pemerintah, mengacu pada perundang-undangan yang berlaku,” terangnya.
Lalu kapan AMK-Gatot akan melakukan tes kesehatan? “Adapun tes kesehatan yang akan diberlakukan besok Rabu (9/10) di RSUD Kabupaten Tangerang,” terangnya.
Suryadi mengatakan, pemeriksaan terhadap AMK-Gatot akan sama dengan pemeriksaan kesehatan pada pasangan calon yang lain. “Hanya disini bedanya calon wali kota dan calon wakil wali kota tesnya akan dilaksanakan bersamaan dalam satu ruangan,” terangnya.
Suryadi mengharapkan, AMK-Gatot dapat hadir besok tepat waktu agar pelaksanaan pemeriksaaan kesehatan cepat selesai.”Ya agar tak berlarut-larut,” terangnya.
Sementara itu, AMK mengatakan, bahwa keputusan MK adalah keputusan yang harus dijalankan dan ditindaklanjuti. “Saya dan Pak Gatot mempunyai kesadaran penuh dan bersedia di tes kesehatan dan tidak ada keberatan sama sekali dari pihak saya maupun Pak Gatot. Saya sadar, meski Pilkada nantinya sampai diulang, suara saya tak akan signifikan,” terangnya.