TangerangNews.com

Syiarkan Tahun Baru Islam ditengah Serbuan Budaya Barat

Dira Derby | Minggu, 3 November 2013 | 23:20 | Dibaca : 2711


Islamic Book Fair 2012 meriahkan Festival Al Azhom ( / )



TANGERANG-Merayakan perayaan tahun baru Masehi yang jatuh setiap awal bulan Januari, bagi mayoritas umat Islam sudah menjadi hal yang biasa. Yang tidak biasa justru merayakan tahun baru Islam 1 Muharam yang dilakukan oleh umat Islam itu sendiri. Hanya segelintir saja umat Islam yang ingat dengan pergantian tahun barunya tersebut dan merayakannya dalam kegiatan yang berbingkai Islami.
 
Adalah pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Adzom, Kota Tangerang, satu dari sedikit kalangan yang menghidupkan kembali tradisi merayakan tahun baru Islam yang sudah mulai dilupakan. Dalam kemasan acara berlabel Festival Al Adzhom, pengurus masjid terbesar di Kota Tangerang tersebut merayakan pergantian tahun dengan aneka kegiatan yang bermanfaat.
 
Menurut salah satu panitia, Romi Abidin, Festival Al  Adzhom untuk tahun 1435 H ini adalah yang kedua, setelah tahun lalu sukses meraih dukungan masyarakat. Sebagaimana tahun lalu, perayaan tahun baru Hijriah kali ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan dan perlombaan. Misalnya yaitu pawai 1435 obor, santunan 1435 anak yatim, tabligh akbar, lomba marawis, hadroh, seminar, pameran buku, hingga gerakan 1435 anak Pramuka cinta masjid. Rangkaian kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 5 hingga 16 November dengan mengambil lokasi di Masjid Al Adzhom.
 
“Untuk mengawali rangkain acara ini akan dimulai pada saat pergantian malam tahun baru dengan diawali doa awal dan akhir tahun bersama MUI dan warga Kota Tangerang,” kata Romi, kemarin.
 
Pada saat penyelenggaran malam pergantian tahun baru, pihak panitia juga akan mengundang seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Kota Tangerang. Hal ini dimaksudkan untuk mempereerat tali silaturahmi di antara organisasi pemuda. Sedangkan sebagai jamuan, pihak panitia akan menyiapkan 100 tumpeng yang nantinya akan dinikmati bersama.
 
“Insya Allah acaranya dimulai setelah maghrib di malam pergantian tahun,” tambah Romi.
 
Kegiatan yang didasari atas gagasan Plt. Walikota Tangerang H. Arief Wismansyah ini, lanjut dia, sebagai kegelisahan atas fenomena perubahan gaya hidup khususnya umat Islam dalam memaknai pergantian tahun. Menurutnya, umat Islam saat ini lebih bangga menyemarakkan pergantian tahun baru Masehi dan mengisinya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Namun sebaliknya, pergantian tahun baru Islam sendiri malah sepi dan kurang mendapat apresiasi dari umat Islam itu sendiri.
 
“Inilah yang barangkali menjadi keprihatinan Bapak Plt. Walikota melihat perkembangan umat Islam sekarang,” dia menambahkan.
 
Secara terpisah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH. Edi Junaedi Nawawi mengaku sangat mendukung dengan diselenggarakannya Festival Al Adzhom yang kedua. Ia berharap, perayaan tahun baru tersebut bisa turut mensyiarkan Islam kepada masyarakat secara lebih luas. Dan yang tak kalah pentingnya, momentum pergantian tahun turut dimaknai pula sebagai sarana instrospeksi untuk memperbaiki diri.
 
“Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama dalam mensyiarkan Islam. Karena sekarang banyak umat Islam yang lupa dengan tahun baru Islam,” kata KH. Edi.
 
Ulamah kharismatik ini mengatakan, fungsi masjid sesungguhnya bukan hanya sebagai tempat ritual beribadah kepada Allah SWT. Yang tidak kalah pentingnya, masjid juga berfungsi sebagai pusat syiar dan peradaban umat Islam. Oleh sebab itu, dia sangat mendukung Masjid Al Adzhom sebagai masjid terbesar di Kota Tangerang menjadi pusat perayaan tahun baru Islam.
 
Sementara itu, atas nama pribadi dan pemerintah, Plt. Walikota Tangerang H. Arief Wismansyah sangat mendukung diselenggarakannya Festival Al Adzhom. Sebagai kota yang mengusung motto akhlakul karimah,  memang sudah semestinya mengedepankan semangat Islami dalam setiap kegiatan.
 
“Harapan kita perayaan tahun baru Hijriah tidak kalah meriah dengan perayaan tahun baru Masehi. Ini mudah-mudahan sebagai bagian dari ikhtiar kita dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlakul karimah,” kata Arief.
 
Sebagai penggagas Festival Al Adzhom, Arief berharap kegiatan tersebut bisa secara rutin dilaksanakan setiap tahun. Bahkan, skala kegiatannya bisa lebih diperluas. Begitu pula jenis kegiatannya juga bisa ditambah agar perayaan menjadi lebih semarak.
 
“Dari pengalaman tahun lalu, kita bersyukur animo masyarakat khususnya umat Islam cukup besar dengan kegiatan ini. Kita berharap untuk tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini bisa lebih besar lagi,” kata Arief.