TANGERANG-Masalah yang terjadi pada LPSE di Kabupaten Tangerang diklaim panitia lelang karena traffic yang tinggi. Ketua Panitia Lelang Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah menyatakan, tender belasan proyek tersebut sah. Sebab, lelang masing-masing proyek itu diikuti oleh lebih dari dua peserta.
Iwan membantah dugaan adanya pengaturan pemenang tender. Menurutnya, proses tender secara online tanpa tatap muka dengan pengusaha melalui LPSE.
Saat ditanya mengapa hanya ada empat perusahaan yang berhasil memasukkan penawaran saat sistem LPSE mengalami gangguan, Iwan menyiratkan itu hanya karena faktor keberuntungan.
“Mungkin saat tahapan upload dokumen penawaran, terjadi traffic yang sangat padat pada server LPSE karena banyak perusahaan yang berbarengan mencoba mengirim sehingga gagal upload. Itu soal teknis. Untuk lebih jelasnya, silahkan tanya di bagian LPSE,” kilah Iwan.
Sekretaris LPSE Kabupaten Tangerang Bambang Ismail mengakui terjadi gangguan pada sistem LPSE dalam kurun waktu 27 September hingga 2 Oktober lalu. Namun, dia malah menyalahkan ada hacker yang mencoba merusak sistem LPSE.
“Kemungkinan ini ada gangguan dari luar. Saya sendiri tidak tahu siapa-siapa perusahaan yang bisa masuk, karena hanya panitia yang bisa membukanya. Tapi LKPP sudah menggaransi kejadian ini tidak akan terulang lagi ke depannya,” kilah Bambang.