TANGERANGNEWS- Abu Jibril membantah bahwa anaknya Muhammad Jibril Arrahman alias Rizky bin Abu Jibril berperan sebagai perantara penerimaan dana ledakan bom JW Marriot-Ritz Chartlon mega Kuningan seperti yang dituduhkan pihak Mabes Polri. "Anak saya bukan teroris. uang makan dan bensinnya semua dari saya, apa yang di tuduhkan Mabes Polri tidak benar," ujar Abu Jibril di Masjid Al-Munawarah, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Rabu (26/8). Abu mengakui, Muhammad Jibril merupakan seorang pemilik Redaksi situs Arrahman.com, bukan seorang teroris seperti yang dituduh kepolisian. "Apa yang di lakukan polisi tidak pantas dengan menangkap anak saya begitu saja, perlakuan Densus 88 terhadap anaknya itu bukan sebuah penangkapan tapi penculikan,"kata dia. Ia mengaku, anaknya Mohamad Jibril Abdul Rahman alias Muhamad Ricky Ardhan bin Muhammad Iqbal atau bin Abu Jibril diculik pukul 15.00 oleh tiga lelaki tidak dikenal. Abu menuturkan bahwa saat pulang dari kantor, anaknya didatangi tiga orang barpakaian bebas. “Jibril ditidurkan, di borgol dan dibawa mobil CRV silver oleh tiga lelaki tanpa seragam, "Tim densus 88 salah tangkap. Jangan karena tidak berhasil menangkap Noordin M Top anak saya jadi sasaran," ujarnya Sementara itu, pengacara Munarwan mengatakan, tidak benar jika Muhammad Jibril dianggap sebagai penyandang dana bom JW Marriot-Ritz Calthon mega Kuningan. Bagi Munarman, tidak dibenarkan menangkap seseorang tanpa surat resmi penangkapan dengan tuduhan apapun. Mohamad Jibril alias Muhamad Ricky Ardhan diduga mendanai teroris dalam aksi pemboman di kawasan Mega Kuningan, 17 Juli lalu. "Kalau mau menangkap harus menggunakan surat dan keluarga harus diberitahu. Kesewenangan ini tidak bisa dibiarkan. Menurut saya sudah terjadi pelanggaran HAM yang sistematis. Kami akan lanjutkan dengan proses hukum,†ujar eks panglima Laskar mujahidin dalam jumpa pers di Masjid Al Munawwarah, Kompleks Perumahan Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (26/8). (Dedi)