TANGERANG-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan memperbaiki dua daun pintu Bendungan Pintu Air 10 yang berlokasi di Jalan Sangego Raya, Neglasari, Kota Tangerang, pada tahun ini. Pasalnya kondisi bendungan yang dibangun sejak zaman belanda tersebut sudah tidak layak. Dirjen Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum Moh Hasan ketika berkunjung ke Tangerang mengatakan, kondisi kedua pintu air tersebut dalam keadaan rusak.
“Akibatnya, ketika dilakukan pembukaan pintu air saat air meluap, hanya beberapa yang berfungsi. Rencananya akan kita perbaiki tahun ini," katanya.
Kementrian PU pun akan memeriksa alat lain yang rusak di Bendungan Pintu Air 10. Sebab, bendungan tersebut dilaporkan tidak pernah diperbaiki sejak dibangun pada zaman Belanda. "Kalau ada yang perlu diperbaiki lagi, kita akan masukan dalam anggaran selanjutnya di tahun ini. Agar, seluruh pintu air dapat berfungsi," pungkasnya.
Dikatakannya, selain melakukan perbaikan Pintu Air 10, Kementrian PU juga akan melakukan normalisasi Sungai Cisadane yang telah mengalami sedimentasi. "Sebelum dilakukan sodetan Ciliwung-Cisadane, kita normalisasi dulu dari hulu hingga hilir," tegasnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyambut baik rencana perbaikan bendungan Pintu Air 10. Karena, kata dia, kondisinya saat ini semakin lama tidak terawat, dikhawatirkan tidak mampu menampung debit air sungai cisadane yang terus meningkat.
“Dari 10 pintu, hanya lima pintu yang berfungsi, yang lainnya rusak. Sebenarnya sudah lama kita minta, tapi baru direspons sekarang,” katanya. Apalagi, lanjut Arief, telah terjadi pendangkalan yang sangat luar biasa. Bahkan, bila debit air ditambah dari limpahan Ciliwung, maka akan menimbulkan luapan semakin parah. "Kota Tangerang yang berada di daratan tinggi saja kebanjiran, apalagi warga Kabupaten Tangerang yang berada di hilir," katanya.
Dia pun meminta agar Kementerian PU tidak hanya melakukan diperbaiki saat ini saja, namun juga perawatan berkala. Karena, Sungai Cisadane telah menjadi sumber air bagi warga Tangerang. "Harus ada perawatan terhadap peralatan dan sungai cisadane itu sendiri," ujar Arief.