TANGSEL-Partai Nasdem menolak keras honor saksi untuk partai politik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pernyataan tersebut diutarakan Caleg DPR RI Dapil III Banten Hermawi F Taslim dihadapan sejumlah wartawan saat konferensi pers di Alam Sutera, Minggu (26/1).
"Kami menolak anggaran uang Negara untuk saksi parpol pada Pemilu," katanya. Meskipun, jika nantinya usulan dana saksi sebesar Rp 55 miliar perpartai disetujui. Pihaknya, tidak akan mengambil dan dana tersebut, lebih baik menurut NasDem dana tersebut dialokasikan untuk korban bencana.
"Lebih baik dana itu untuk bantuan korban bencana alam di Indonesia. Mereke lebih membutuhkan," ujar Wakil Ketua BAHU DPP NasDem itu. Menurutnya, dana untuk saksi parpol hanya menimbulkan korupsi baru di Indonesia. Pasalnya, pemilu merupakan kegiatan parpol bukan pemerintah. Jadi, parpol yang harus mengeluarkan modal sendiri untuk saksi.
"Kan yang ikut pemilu bukan pemerintah tapi parpol," ucapnya. Dia mengatakan, ada lima alasan kenapa NasDem menolak dana saksi parpol. Pertama, bertentangan dengan kemandirian parpol, yang ikut pemilu parpol bukan pemerintah. Jika anggaran disepakati akan menambah citra buruk parpol. Serta akan membuka sarana korupsi baru.
"Tidak tepatlah. Apalagi saat ini kita sedang membangun kembali kepercayaan publik terhadap parpol," terangnya. Menurutnya NasDem menyiapkan saksi yang berkompeten. Karenanya, para saksi di TPS sudah diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) terlebih dahulu. Sehingga, benar-benar mengerti tugas di TPS nanti.
"Kita menyiapkan satu TPS dua saksi. Saksi utama dan saksi cadangan. Di Banten ada 550 ribu TPS jadi kita siapkan 1,1 juta saksi," katanya. Caleg DPRD Provinsi Banten Dapil Kota Tangerang B Tasril Jamal menambahkan saksi Nasdem untuk di TPS bakal di bimtek satu hari penuh. Agar mereka tahu apa yang harus dilakukan pada saat hari pencoblosan nanti.
"Kita ingin masyarakat benar-benar menjadi pemilih yang cerdas," ujarnya.