TANGERANG-Perampingan pegawai PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerng dinilai bisa menghemat anggaran Rp 7 hingga Rp 8 miliar dalam setahun. Sehingga anggaran PDAM tidak terbebani untuk pembayaran gaji pegawai saja.
“Sebelumnya jumlah pegawai ada sebanyak 464 orang yang terdiri dari 189 pegawai tetap dan 275 calon pegawai. Dalam sebulan pengeluaran untuk gaji pegawai sekitar Rp 700 juta. Itu gaji saja, belum termasuk Jamsostek dan tunjangan lainnya,” ujar Plt Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Tony Wismantoro, Selasa (4/2).
Menurutnya, jumlah pegawai yang overload mengakibatkan gaji pegawai membebani anggaran. Hal tersebut yang mengakibatkan laporan keuangan PDAM mendapat disclaimer dari BPK. Untuk itu dirinya melakukan seleksi ulang calon pegawai dengan melaksanakan uji kompetensi.
“Sekarang jumlah pegawai sudah mendekati ideal. Ini bisa menghemat anggaran Rp 7 sampai Rp 8 miliar per tahun,” tukas Tony.
Dijelaskan Tony, dari 275 calon pegawai, sebanyak 146 calon pegawai menolak mengikuti ujian seleksi sehingga langsung dianggap gugur. Sementara sisanya, 129 calon pegawai yang ikut, hanya 63 yang dinyatakan lolos. Banyaknya personil yang berkurang karena tidak lolos seleksi, menurut Tony, tidak menganggu operasional PDAM.
“Tidak ada yang terganggu, berkurangnya pegawai tidak jadi masalah. Memang sebelumnya juga mereka tidak ada kerjanya,” papar Tony.Sementara jika para calon pegawai yang tidak lolos menempuh jalur hukum, Tony mengaku siap pasang badan. Menurutnya, seleksi tersebut merupakan prosedur yang harus dijalani. “Silahkan saja, itu hak mereka. Yang jelas saya sudah melaksanakan rekrutmen sesuai aturan. Ini demi menyelamatkan PDAM yang kinerjanya memburuk beberapa tahun belakangan,” ujarnya.