TangerangNews.com

Pemuda Tangerang Diminta Kritis Tangkal Radikalisme

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 23 Februari 2014 | 15:16 | Dibaca : 2995


Dialog Anti Radikalisme yang digelar Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Pemuda di Kota Tangerang diminta kritis terhadap hal - hal yang baru dalam rangka menangkal radikalisme. Pemuda diharapkan menjadi agen terdepan untuk tidak mudah menerima informasi sepihak.

"Dalam menangkal radikalisme yang sudah masuk ke dalam semua lini, maka harus kritis serta tidak mudah menerimanya dan jangan segan bertanya," kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Riad dalam acara Dialog Anti Radikalisme yang digelar Gerakan Pemuda  Ansor Kota Tangerang di Pondok Pesantren Roudlotussalam Cimone, Sabtu (22/2).

Dia mengatakan, secara organisatoris radikalisme tidak Nampak. Tetapi,  telah masuk keseluruh elemen yang ada dimasyarakat baik pelajar, santri, pejabat, PNS, dan sebagainya.
Kemudian secara fisik para pelaku radikalisasi tidak bisa dilihat dari penampilan luar tetapi dilihat dari pemahamannya. Misalnya saling mengkafirkan, mencaci maki sehingga apa yang kita perbuat dan kita ucapkan cerminan dari Thogut.

"Maka itu, pemuda harus membentengi dengan nilai-nilai yang positif karena doktrin - doktrin radikalisme akan merasuk kedalam jiwa-jiwa yang kosong," ujarnya.

Ketua MUI KH Edi Juanedi menambahkan, dalam mencegah pemahaman - pemahaman radikal tidak hanya tugas Kepolisian serta TNI. Ulama pun turut serta masuk ke-dalamnya dengan menjadi tuntunan bukan tontonan.

"Teladani empat sifat rasul yakni jujur atau Shiddiq, bertanggung jawab atau Amanah, mau terus belajar atau Fathonah kemudian menyampaikannya kepada umat atau Tabligh," ungkapnya.

Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Banten Ahmad Imron mengatakan,  radikalisme dikalangan pemuda khususnya sudah amat memperihatinkan terutama dibidang keagamaan. Sebab, banyak generasi muda yang diiming - imingi masuk surga secara instan yaitu dengan cara melakukan bom bunuh diri.

"Biasanya,  pemuda yang pemahaman agamanya setengah - setengah akan mudah untuk didoktrin," katanya.