TANGERANGNEWS- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan 33 laptop kepada 33 kepala desa yang datang dari 33 provinsi di Indonesia. Para kepala desa itu dianggap sebagai kepala desa terbaik dalam dokumentasi arsip di desa. Pemberian seperangkat laptop lengkap tersebut bertepatan dengan program Arsip Masuk Desa (AMD) yang dicanangkan oleh Presiden SBY di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Secara simbolis bantuan berupa seperangkat laptop diterima oleh Kepala Desa Bung Ceukok Aceh Besar, Ridwansyah, dan Kepala Desa Losari Purbalingga, Suwadno. Pada kesempatan itu, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi menyerahkan penghargaan Arsiparis Teladan Tingkat Nasional Tahun 2009. Penerima penghargaan antara lain, Tri Maryanto A Alimi dari Provinsi Jawa Tengah dan Reny Maryati dari Departemen Luar Negeri. Sementara dalam program pencanangan Program Arsip Masuk Desa, “Jajaran Arsip Nasional saya ketahui telah bekerja keras, melakukan berbagai upaya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu telah saudara laksanakan baik dalam keadaan biasa atau keadaan tidak biasa, dalam kondisi krisis misalnya di daerah bencana. Saya mengetahui, banyak sekali arsip, dokumen, surat-surat penting yang dapat kita selamatkan utamanya yang dilakukan oleh jajaran Arsip Nasional RI pada saat Aceh mengalami bencana tsunami beberapa tahun yang lalu," ujar SBY, Senin (31/8) SBY didampingi ibu negara Ani Yudhoyono dan rombongan terbatas, seperti ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Seskab Sudi Silalahi, Gubernur DKI Fauzi Bowo, dan Wagub Jawa Barat Dede Yusuf, meninjau Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa diipandu Kepala ANRI Djoko Utomo. Sementara para kepala desa dan kepala daerah menyaksikan dari layar lebar yang disiapkan, namun setelah presiden selesai melakukan kunjungan, semua tamu undangan diperbolehkan melihat satu persatu perjalanan sejarah berupa lukisan dan patung yang dipajang di beberapa hall di kantor ANRI. Kunjungan SBY ke kantor ANRI di Jl Ampera Raya No 7 Cilandak Timur, Jakarta Selatan itu merupakan kunjungan pertama kali oleh presiden setelah 64 tahun Indonesia merdeka. “Barang kali orang awam mendengar kata arsip langsung terbayang kertas yang disimpan di lemari atau di rak-rak. Padahal sesungguhnya arsip dan pengelola arsipnya disebut arsiparis adalah profesi yang mulia. Saya harapkan semua masyarakat hingga ke tingkat desa mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjadi arsiparis,” beber SBY.(ir/jp)