TangerangNews.com

Warga Diminta Jadi Pemilih Cerdas

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 20 Maret 2014 | 19:16 | Dibaca : 1529


NasDem (Ist / Ist)



TANGERANG-Caleg DPR-RI dapil Banten III No urut 4 Hermawi F Taslim mengajak warga untuk menjadi pemilih yang cerdas.

"Yang dimaksud dengan pemilih cerdas, rakyat memilih berdasarkan pengenalan dan pengetahuan akan track record caleg, figur yang bersih, jujur dan amanah. Janganlah sekali-kali rakyat memilih hanya berdasarkan atribut yang diperolehnya," ucapnya, hari ini.

Menurut  dia, segala bentuk atribut itu bisa saja merupakan kamuflase/tipuan Caleg untuk mengelabui pemilih.
Biasanya foto yang ada di kartu nama, spanduk atau baliho merupakan foto studio yang sangat bagus dan hanya berbentuk setengah badan/ pass foto saja.

"Nah bahayanya adalah kalau pilihan hanya berdasarkan hal tersebut diatas, akan timbul sejumlah pertanyaan. Apakah caleg tersebut memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang seluk beluk Politik, siapa yang bisa memastikan caleg tersebut tidak cacat fisik/mental karena kan pemilih tidak pernah bertemu dan atau berdialog dengan Caleg termaksud," katanya.

Menurutnya kriteria lain dari pemilih cerdas adalah tidak mendasarkan pemilihannya pada hal-hal yang berbau transaksional, pendek kata pemilih cerdas adalah pemilih yang menolak segala bentuk money politik.

"Karena pada hakekatnya hak pilih adalah hak politik setiap warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yang merupakan hak yang melekat dalam pribadinya sebagai manusia," terangnya.

Dengan demikian sambung Wakil BAHU DPP NasDem itu hak pilih bukanlah pemberian negara namun bersifat azazi yang ada dalam diri setiap warga negara.
 
Karena dia bersifat azazi maka hak tersebut harus digunakan berdasarkan suara hati dan tidak bisa dipertukarkan dengan apapun.
Sikap skeptis dan pesimisme yang melanda masyarakat sebagai akibat dari kekecewaan terhadap kinerja DPR saat ini yang bukan saja telah gagal mengemban amanah rakyat. Namun lebih parah lagi sebahagian dari pada mereka justru melakukan berbagai bentuk tindak pidana khususnya pidana korupsi dan suap.
 
Akibatnya mulai muncul suara-suara agar masyarakat tidak usah menggunakan hak pilihnya ( Golput) karena toh nantinya akan menghasilkan anggota dewan yang tidak amanah.

"Masyarakat tidak boleh berputus asa apalagi sampai tidak menggunakan hak pilih, karena justru golput akan menguntungkan Caleg-caleg hitam. Kita harus tetap optimis," ujar Taslim.

Karena masih ada harapan di negeri ini, setidaknya harapan yang diperlihatkan oleh partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang belum terkontaminasi oleh berbagai tindakan tercela dalam praktek politik.
Mari kita jaga dan kita awasi bersama partai Harapan ini agar kelak tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan oleh partai-partai terdahulu.


Jadi sesungguhnya lanjut Taslim dari 12 partai politik peserta pemilu, bisa dibagi dalam 2 golongan besar yakni 11 Partai lama yang sekarang memiliki wakil di DPR dan telah melakukan berbagai kesalahan yang menyakiti hati rakyat, dan satu partai baru yang menjanjikan pengabdian yang tulus dan senantiasa akan bersifat aspiratif terhadap masyarakat, partai itu adalah Partai NasDem dengan nomor urut 1.