TANGSEL-Untuk memperkuat Partai NasDem berani melakukan kesepakatakan dengan buruh yang tergabung dalam SBSI 1992. Caleg Nomor Urut 4 Dapil Banten 3 Hermawi F Taslim menuturkan, memperkuat suara dengan
membuat kesepakatan (MoU) dengan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 dan tidak bisa menghadiri kampanye terbuka hari ini.
"Saya mohon maaf kepada DPD Nasdem Tangsel karena absen kampanye karena dikejar deadline MoU dengan buruh," katanya.
Ketua umum DPP SBSI 1992 Sunarti menjelaskan,
dukungan buruh jatuh ke NasDem karena yang berani menandatangani MoU untuk memperjuangkan aspirasi buruh dengan sejumlah kesepakatan. Diantaranya, kesungguhan NasDem untuk memperjuangkan terbentuknya UU ketenagakerjaan yang baru atau minimal
mengamandemen UU yang sekarang (UU 13/2003).
"Kami juga akan diadakan pertemuan rutin 6 bulanan untuk mengevaluasi kinerja NasDem atas aspirasi buruh," ujarnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Sosial Lingkungan dan Perkotaan (LS2LP) Paulus Londo mengatakan, bahwa apa yang dilakukan NasDem merupakan langkah maju dalam demokrasi indonesia karena berani membuat MoU yang tertulis, terukur dan pasti.
"Ini bagus untuk perkembangan dunia politik ke depan," katanya.
Adapun dalam MoU tersebut disepakati, kesungguhan Nasdem untuk memperjuangkan terbentuknya UU ketenagakerjaan yang baru atau minimal mengamandemen UU yang sekarang (UU 13/2003).
Nasdem akan memperjuang kan adanya ketentuan yang mewajibkan perusahaan memberikan training kepada buruh yg telah ditempatkan selama 1,5 tahun di satu divisi / bidang, agar buruh bisa mengikuti perkembangan teknologi (3) Nasdem dg sungguh2 akan memperjuang kan kenaikan UMP minimal 15 persen / tahun (4) Nasdem siap diawasi dan dikontrol oleh buruh untuk memastikan komitmennya atas perjuangan buruh.
Juga akan diadakan pertemuan rutin 6 bulanan untuk mengevaluasi kinerja nasdem atas aspirasi buruh. Atas seluruh komitmen itu Nasdem siap dibawa keranah hukum manakala terbukti tidak memperjuangkan butir-butir MOU tersebut.