TangerangNews.com

Lewat Kebun Pisang, Maling Gasak 30 Unit CPU Sekolah

Bastian Putera Muda | Kamis, 8 Mei 2014 | 18:19 | Dibaca : 2819


Kepala SMK Muhammadiyah 2, Ai Yuliah menunjukan lokasi pencurian (Bastian / TangerangNews)




TANGSEL- SMK Muhammadiyah 2 Tangsel, di Jalan Raya Puspiptek, Gang Adil, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu,Kota Tangsel dibobol maling, Kamis (8/5). Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah, Basuni ,45, yang  saat itu  sedang membersihkan ruang kelas, Kamis (8/5) sekitar pukul 06.30 WIB.

Dia terkejut, saat melihat adanya tumpukan kertas yang berantakan. Kemudian dirinya naik ke lantai dua di Laboratorium komputer. Benar saja, gembok pintu dan pintu laboratorium komputer sudah rusak. Kondisi di dalam laboratorium pun berantakan.

"Saya baru tahu komputer hilang di laboratorium. Saya langsung lapor ke ketua yayasan," ujarnya.

Kepala SMK Muhammadiyah 2, Ai Yuliah mengatakan, pencuri menggasak sejumlah perlengkapan sekolah. Antara lain 30 unit komputer merek BenQ, satu layar LCD, dan satu pendingin ruangan merk Midea. Barang-barang itu dicuri dari Ruang Laboratorium Komputer yang berada di lantai dua.

"Di ruangan ini ada 30 unit komputer. Untuk layar komputer yang dibawa maling ada 15 unit kerugian diperkirakan nilai mencapai Rp 160 juta," katanya.

Menurut dia, pencuri masuk dari kebun pisang yang ada di belakang sekolah. "Kita sudah periksa semua sudut sekolah, ternyata ada bekas maling di tembok dekat kebun pisang," terangnya.

Diketahui, aksi pencurian yang terjadi di sekolahnya bukan hanya terjadi kali ini saja. Dua bulan silam, laboratorium Bahasa di sekolah tersebut juga dibobol pencuri. Sejumlah perangkat lab ludes digondol maling.

"Kerugian waktu itu mencapai Rp 100 juta. Barang itu juga masih kredit sampai sekarang," tandasnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsektro Cisauk, Ipda Agung S Aji mengatakan, pihaknya masih berupaya mengungkap kasus pencurian tersebut.

"Kami sudah memintai keterangan sejumlah saksi, yakni kepala sekolah, penjaga sekolah, dan pihak yayasan sekolah. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan," tegasnya.